tag:blogger.com,1999:blog-22773156038903745472024-02-18T21:52:02.878-08:00Belajar bareng mengenal matematikaKUMPULNYA PARA PENGGEMAR MATEMATIKARIJWAhttp://www.blogger.com/profile/11892328149268658583noreply@blogger.comBlogger32125tag:blogger.com,1999:blog-2277315603890374547.post-49336857483753624352022-04-30T06:35:00.001-07:002022-04-30T06:35:29.337-07:00Koneksi Antar materi Pengambilan Keputusan<p> </p><p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="color: #1e451e; font-family: Poppins; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Koneksi Antar</span></b><b><span lang="IN" style="color: #1e451e; font-family: Poppins; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span></b><b><span lang="IN" style="color: #1e451e; font-family: Poppins; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">materi</span></b><b><span style="color: #1e451e; font-family: Poppins; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Pengambilan Keputusan<o:p></o:p></span></b></p><p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: center;"><b><span style="color: #1e451e; font-family: Poppins; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Oleh:</span></b></p><p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: center;"><b><span style="color: #1e451e; font-family: Poppins; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Agus Supriyanto, S.Pd, M.Kom</span></b></p>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="color: #1e451e; line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: Poppins; font-size: 11.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bagaimana pandangan Ki Hajar
Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap
bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin
pembelajaran diambil?<o:p></o:p></span></li>
</ul>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #1e451e; font-family: Poppins; font-size: 11.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Patrap Triloka Ki Hajar Dewantara adalah Ing Ngarso sung tulodho,
ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Ing ngarsa sung tulodho bagi guru
sebagai pemimpin pembelajaran adalah dalam aktifitasnya dapat memberikan contoh
kepada murid. Ing madya mangun karsa adalah sebagai guru yang menjadi pimpinan
pembelajaran bagaimana guru menumbuhkan usaha murid untuk mengambil keputusan
atas situasi yang dihadapinya. Sedangkan tut wuri handayani bagaimana seorang
guru sebagai pimpinan pembelajaran dapat memberikan motivasi kepada murid agar
dapat menarik keputusan yang sesuai.<o:p></o:p></span></p>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="color: #1e451e; line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: Poppins; font-size: 11.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bagaimana nilai-nilai yang
tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita
ambil dalam pengambilan suatu keputusan?<o:p></o:p></span></li>
</ul>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #1e451e; font-family: Poppins; font-size: 11.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nilai-nilai yang tertanam dalam diri seorang pendidik tentunya
adalah nilai kebaikan, kejujuran, tanggung jawab, disiplin, toleransi,
gotong-royong dan nilai kebaikan lainnya. Nilai-nilai tersebut adalah
nilai-nilai yang paling kita hargai dalam hidup dan sangat berpengaruh pada
pembentukkan karakter, perilaku dan membimbing dalam kita mengambil sebuah
keputusan. Sebagai Guru Penggerak, tentunya ada beberapa nilai yang harus
dipegang seperti nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak
pada murid. Untuk dapat mengambil keputusan yang tepat diperlukan nilai-nilai
atau prinsip, pendekatan, dan langkah-langkah yang benar sehingga keputusan
tersebut merupakan keputusan yang paling tepat dengan resiko yang paling minim
bagi semua pihak, terutama bagi kepentingan /keberpihakan pada anak didik kita.<o:p></o:p></span></p>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="color: #1e451e; line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: Poppins; font-size: 11.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bagaimana kegiatan terbimbing
yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan
kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator
dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian
pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan
tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita
atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu
oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.<o:p></o:p></span></li>
</ul>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #1e451e; font-family: Poppins; font-size: 11.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Coaching adalah ketrampilan yang sangat penting dalam menggali
suatu masalah yang sebenarnya terjadi baik masalah dalam diri kita maupun
masalah yang dimiliki orang lain. Dengan langkah coaching TIRTA, kita dapat
mengidentifikasi masalah apa yang sebenarnya terjadi dan membuat pemecahan
masalah secara sistematis. Konsep coaching TIRTA sangat ideal apaila
dikombinasikan dengan sembilan langkah konsep pengambilan dan pengujian
keputusan sebagai evaluasi terhadap keputusan yang kita ambil.<o:p></o:p></span></p>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="color: #1e451e; line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: Poppins; font-size: 11.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bagaimana kemampuan guru dalam
mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh
terhadap pengambilan keputusan?<o:p></o:p></span></li>
</ul>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #1e451e; font-family: Poppins; font-size: 11.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada pembahasan studi kasus yang berfokus pada masalah bujukan moral
atau dilema etika diperlukan kesadaran diri atau self awareness dan
keterampilan berhubungan sosial untuk mengambil keputusan. Dalam mengambil
keputusan perlu memperhatikan 4 paradigma dan 3 prinsip pengambilan keputusan. Kita
dapat menggunakan sembilan langkah konsep pengambilan dan pengujian keputusan
terutama pada uji legalitas untuk menentukan apakah masalah tersebut termasuk
bujukan moral yang berarti benar vs salah ataukah dilema etika yang merupakan
permasalahan benar vs benar. Apabila permasalahan yang dihadapi adalah bujukan
moral maka dengan tegas sebagai seorang guru, kita harus kembali ke nilai-nilai
kebenaran.<o:p></o:p></span></p>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="color: #1e451e; line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: Poppins; font-size: 11.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bagaimana pembahasan studi
kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai
yang dianut seorang pendidik.<o:p></o:p></span></li>
</ul>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #1e451e; font-family: Poppins; font-size: 11.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral dan etika
sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianut oleh guru. Guru yang menjunjung
tinggi nilai-nilai moral, akan mengambil keputusan yang tidak bertentangan
dengan moral dan hukum. Nilai-nilai kebajikan yang diyakini oleh guru juga
mempengaruhi keputusan yang diambil dalam situasi dilema etika. Pengambilan
keputusan yang dilakukan akan mempertimbangkan etika profesi, nilai-nilai yang
diyakini, dampak dan perasaan yang terjadi jika keputusan yang diambil
diketahui oleh masyarakat luas, dan pertimbangan dari idola/panutan.<o:p></o:p></span></p>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="color: #1e451e; line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: Poppins; font-size: 11.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bagaimana pengambilan keputusan
yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif,
kondusif, aman dan nyaman.<o:p></o:p></span></li>
</ul>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #1e451e; font-family: Poppins; font-size: 11.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sebagai seorang pemimpin pembelajaran kita sering dihadapkan
pada situasi dimana kita diharuskan mengambil suatu keputusan, namun terkadang
dalam pengambilan keputusan terutama pada situasi dilema kita masih kesulitan
misalnya lingkungan yang kurang mendukung, bertentangan dengan peraturan,
pimpinan tidak memberikan kepercayaan karena merasa lebih berwenang, dan
meyakinkan orang lain bahwa keputusan yang diambil sudah tepat, perbedaan cara
pandang serta adanya opsi benar lawan benar atau sama-sama benar. Untuk dapat
mengambil sebuah keputusan yang tepat dan berdampak pada terciptanya lingkungan
yang positif, kondusif, aman dan nyaman, hal pertama yang harus kita lakukan
adalah mengenali terlebih dahulu kasus yang terjadi apakah kasus tersebut
termasuk dilema etika atau bujukan moral. Intinya pengambilan keputusan yang
tepat terkait kasus-kasus pada masalah moral atau etika hanya dapat dicapai
jika dilakukan melalui 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. <o:p></o:p></span></p>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="color: #1e451e; line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: Poppins; font-size: 11.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Selanjutnya, apakah
kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk
menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini?
Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?<o:p></o:p></span></li>
</ul>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #1e451e; font-family: Poppins; font-size: 11.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam kasus dilema etika, pada dasarnya apapun keputusan yang
kita ambil dapat dibenarkan secara moral. Akan tetapi perlu memperhatikan
prinsi-prinsip dalam pengambilan suatu keputusan. Kita harus berfikir hasil
akhir dari keputusan kita yang sesuai dengan prinsip berpikir berbasis hasil
akhir (<i>end based thinking</i>), kita juga harus melihat peraturan yang
mendasari keputusan yang kita ambil (berpikir berbasis peraturan-rule based
thinking) serta kita harus menciptakan lingkungan yang positif, kondusif, aman
dan nyaman sesuai dengan prinsip berpikir berbasis rasa peduli (<i>care based
thinking</i>).<o:p></o:p></span></p>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="color: #1e451e; line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span style="font-family: Poppins; font-size: 11.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dan
pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini
dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?<o:p></o:p></span></li>
</ul>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #1e451e; font-family: Poppins; font-size: 11.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sebagai seorang pendidik, saya merasa terbantu dengan penjelasan
materi dari modul 3.1 terkait pengambilan keputusan sebagai pemimpin
pembelajaran karena sebelumnya kita sering menemukan dilema namun kita belum
bisa menyelesaikan permasalahan dengan mengambil sebuah keputusan dengan tepat,
dengan semua materi yang telah dipelajari dari modul 3.1 ini maka ketika kita
mengambil keputusan harus memperhatikan beberapa hal penting terkait 4
paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan maka
keputusan yang kita ambil akan berdampak baik kepada murid karena pada dasarnya
tujuan pembelajaran adalah dapat memberikan keselamatan dan kebahagian pada
murid, sehingga dengan keselamatan dan kebahagiaan yang didapatkan oleh murid
maka kita telah mampu memerdekakan mereka dalam belajar Pendidik sudah
seharusnya memberikan keputusan yang bersifat positif, membuat siswa merasa
nyaman, dan tenang. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #1e451e; font-family: Poppins; font-size: 11.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Keputusan yang diambil dengan memerdekakan murid dalam
pembelajaran adalah keputusan yang tepat. Memerdekakan murid dalam belajar akan
mengasah potensi murid dengan optimal sehingga menjadi pembelajar yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong
royong, mandiri, kritis, dan kreatif. Memerdekakan murid dalam belajar juga
akan menyiapkan murid menjadi pribadi yang selamat dan bahagia. Dengan
memerdekakan murid belajar, murid akan mengekspresikan diri dengan bebas dan
mengoptimalkan pengembangan potensinya. Murid juga akan belajar melakukan
pengambilan keputusan. Keputusan-keputusan yang diambil oleh murid akan
bersumber pada minat, pemahaman dan pengalaman belajarnya, tanpa paksaan dari
pihak luar.<o:p></o:p></span></p>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="color: #1e451e; line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: Poppins; font-size: 11.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bagaimana seorang pemimpin
pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau
masa depan murid-muridnya?<o:p></o:p></span></li>
</ul>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #1e451e; font-family: Poppins; font-size: 11.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Keputusan-keputusan yang diambil oleh guru sebagai pemimpin
pembelajaran akan merefleksikan nilai-nilai yang dijunjung tinggi, dan akan
menjadi rujukan atau teladan bagi seluruh warga sekolah, terutama bagi murid.
Pendidik adalah teladan bagi murid untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.<o:p></o:p></span></p>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="color: #1e451e; line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: Poppins; font-size: 11.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Apakah kesimpulan akhir yang
dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya
dengan modul-modul sebelumnya?<o:p></o:p></span></li>
</ul>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #1e451e; font-family: Wingdings; font-size: 11.5pt; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="color: #1e451e; font-family: Poppins; font-size: 11.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran merupakan
suatu proses yang membutuhkan pertimbangan yang begitu hati-hati yang bertujuan
menciptakan situasi yang membuat semua komunitas sekolah mencapai kebahagiaan
dan keselamatan sebagai manusia maupun anggota masyarakat.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #1e451e; font-family: Wingdings; font-size: 11.5pt; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="color: #1e451e; font-family: Poppins; font-size: 11.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nilai-nilai seorang guru seperti mandiri, kolaboratif, inovatif,
reflektif dan berpihak pada murid akan mendukung dan memperkuat seorang guru
dalam pengambilan keputusan yang bijaksana sebagai pemimpin pembelajaran.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #1e451e; font-family: Wingdings; font-size: 11.5pt; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="color: #1e451e; font-family: Poppins; font-size: 11.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Proses pengambilan keputusan yang tepat dalam menyelesaikan
setiap permasalahan dalam komunitas sekolah, akan mampu menciptakan suasana
lingkungan sekolah yang kondusif dan nyaman, yang merupakan perwujudan dari
Visi dan Misi sekolah sekaligus akan menciptakan Budaya Positif di sekolah.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #1e451e; font-family: Wingdings; font-size: 11.5pt; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="color: #1e451e; font-family: Poppins; font-size: 11.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pembelajaran berdiferensiasi yang merupakan salah cara
memfasilitasi kebutuhan belajar siswa yang berbeda-beda akan dapat di terapkan
dengan keputusan yang tepat yang dilakukan oleh guru sebagai pemimpin
pembelajaran.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #1e451e; font-family: Wingdings; font-size: 11.5pt; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="color: #1e451e; font-family: Poppins; font-size: 11.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Guru sebagai pemimpin pembelajaran juga harus mampu memutuskan
kapan dan teknik apa yang harus dilakukan pada murid sehubungan dengan
Pembelajaran Social Emosional yang bertujuan untuk mengelola emosi dan melatih
murid membuat keputusan yang bertanggungjawab.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #1e451e; font-family: Wingdings; font-size: 11.5pt; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="color: #1e451e; font-family: Poppins; font-size: 11.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dengan adanya pengetahuan tentang tahap-tahap pengambilan
keputusan seperti penentuan paradigma, penentuan prinsip serta 9 Langkah
pengujian, maka diharapkan guru sebagai coach akan semakin matang dan terarah
dalam membantu coachee untuk mencari solusi terhadap masalahnya sendiri pada
kegiatan coaching.<o:p></o:p></span></p>RIJWAhttp://www.blogger.com/profile/11892328149268658583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2277315603890374547.post-84094780134162667552022-02-02T06:55:00.003-08:002022-02-02T06:59:05.390-08:00Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara, Nilai, Peran, visi Guru Penggerak dan Budaya Positif<p style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><b><span>Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara</span></b><br /></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><span>Seorang guru mempunyai peran yang sangat sentral dalam membentuk, menumbuh dan mengembangkan potensi murid berdasarkan kodrat alami yang dibawa semenjak lahir. Menurut Ki Hadjar Dewantara, seorang guru mempunyai peran sebagai among (pamomong) terhadap murid. Dengan peran ini, guru diberikan kewajiban untuk membentuk karakter murid, yang sesuai dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara adalah </span><span style="background-color: white; color: #222222; font-size: 15px;">olah hati (etika), olah pikir (literasi), olah karsa (estetika), dan olah raga (kinestetik). Dalam menjalankan aktifitasnya, guru akan sesuai dengan filosofi pendidikan Ki hadjar Dewantara yaitu Ing Ngarso sung Tulodho, ing Madya mangun karsa dan Tut Wuri Handayani.</span><span style="background-color: white; color: #222222; font-size: 15px;"><br /></span><span style="background-color: white; color: #222222; font-size: 15px;"><b><br /></b></span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white; color: #222222; font-size: 15px;"><b>Nilai dan Peran Guru Penggerak <br /></b></span><span style="background-color: white; color: #222222; font-size: 15px;">Nilai guru penggerak terdiri dari 5 hal, yaitu:<br /></span><span style="background-color: white; color: #222222; font-size: 15px;">1. guru </span><span style="color: #222222;"><span style="font-size: 15px;">mandiri, <br /></span></span><span style="color: #222222;"><span style="font-size: 15px;">2. reflektif, <br /></span></span><span style="color: #222222;"><span style="font-size: 15px;">3. kolaboratif, <br /></span></span><span style="color: #222222;"><span style="font-size: 15px;">4. inovatif, dan <br /></span></span><span style="color: #222222;"><span style="font-size: 15px;">5. berpihak pada murid.<br /></span></span><span style="color: #222222;"><span style="font-size: 15px;">Kelima peran ini akan membangkitkan guru, akan selalu berubah sesuai dengan perkembangan jaman. Dengan demikian setiap guru akan menjadi pribadi yang selalu bergerak dari adanya kekurangan menjadikan pribadi yang mempunyai kelebihan dalam menjalankan tugas dan pokok fungsinya. Sedangkan peran guru penggerak meliputi:<br /></span></span><span face="Inter, sans-serif" style="background-color: white; color: #212529; font-size: 16px;">1. </span><span face="Inter, sans-serif" style="background-color: white; color: #212529; font-size: 16px;">memimpin pembelajaran, <br /></span><span face="Inter, sans-serif" style="background-color: white; color: #212529; font-size: 16px;">2. menggerakkan komunitas praktisi, <br /></span><span face="Inter, sans-serif" style="background-color: white; color: #212529; font-size: 16px;">3. menjadi coach bagi guru lain, <br /></span><span face="Inter, sans-serif" style="background-color: white; color: #212529; font-size: 16px;">4. mendorong kolaborasi antar guru dan <br /></span><span face="Inter, sans-serif" style="background-color: white; color: #212529; font-size: 16px;">5. mewujudkan kepemimpinan murid.<br /></span><span face="Inter, sans-serif" style="background-color: white; color: #212529; font-size: 16px;">Peran guru penggeraka akan terejawantahkan dalam setiap aktifitas sehari-hari di lingkungan sekolah maupun kelas artinya bagaimana guru berperan terhadap rekan sejawat dan dikalangan murid.</span><span face="Inter, sans-serif" style="background-color: white; color: #212529; font-size: 16px;"><br /></span><span face="Inter, sans-serif" style="background-color: white; color: #212529; font-size: 16px;"><b><br /></b></span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><span face="Inter, sans-serif" style="background-color: white; color: #212529; font-size: 16px;"><b>Visi Guru Penggerak<br /></b></span><span face="Inter, sans-serif" style="background-color: white; color: #212529; font-size: 16px;">Seorang guru penggerak mempunyai visi dalam menjalankan profesinya. Visi guru penggerak adalah mewujudkan murid mempunyai kemampuan sebagai profil pelajar Pancasila. Profil pelajar pancasila meliputi: <br /></span><span face="Inter, sans-serif" style="background-color: white; color: #212529; font-size: 16px;">1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; <br /></span><span face="Inter, sans-serif" style="background-color: white; color: #212529; font-size: 16px;">2) Mandiri; <br /></span><span face="Inter, sans-serif" style="background-color: white; color: #212529; font-size: 16px;">3) Bergotong-royong; <br /></span><span face="Inter, sans-serif" style="background-color: white; color: #212529; font-size: 16px;">4) Berkebinekaan global; <br /></span><span face="Inter, sans-serif" style="background-color: white; color: #212529; font-size: 16px;">5 Bernalar kritis; <br /></span><span face="Inter, sans-serif" style="background-color: white; color: #212529; font-size: 16px;">6) Kreatif.<br /></span><span face="Inter, sans-serif" style="background-color: white; color: #212529; font-size: 16px;">Keenam profil pelajar Pancasila ini akan membangkitkan murid terbentuk karakter yang akan menjadikan pribadi ideal dalam bermasyarakat.</span><span face="Inter, sans-serif" style="background-color: white; color: #212529; font-size: 16px;"><br /></span><span face="Inter, sans-serif" style="background-color: white; color: #212529; font-size: 16px;"><b><br /></b></span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><span face="Inter, sans-serif" style="background-color: white; color: #212529; font-size: 16px;"><b>Budaya Positif<br /></b></span><span face="Inter, sans-serif" style="background-color: white; color: #212529; font-size: 16px;">Pembentukan budaya positif yang dilakukan oleh guru dengan melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak akan mewujudkan disiplin positif baik dikalangan guru maupun murid. Budaya positif meliputi:<br /></span><span face="Inter, sans-serif" style="background-color: white; color: #212529; font-size: 16px;">1. Lima posisi kontrol seorang guru yang meliputi posisi guru sebagai penghukum, guru sebagai pembuat rasa bersalah, guru sebagai teman, guru sebagai pemantau dan guru sebagai manajer. Posisi ini akan digunakan dalam mengatasi permasalahan yang dilakukan murid.<br /></span><span face="Inter, sans-serif" style="background-color: white; color: #212529; font-size: 16px;">2. Tiga motivasi perilaku yang meliputi; menghindari ketidaknyamanan/hukuman, motivasi mendapatkan hadiah/penghargaan dan motivasi menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang dipunyai.<br /></span><span face="Inter, sans-serif" style="background-color: white; color: #212529; font-size: 16px;">3. Keyakinan kelas, dengan membentuk dan mewujudkan keyakinan kelas ini akan membawa murid mempunyai pedoman dalam berperilaku. Keyakinan kelas ini sudah disepakati antar anggota kelas yaitu, guru, wali kelas dan antar murid sendiri.<br /></span><span face="Inter, sans-serif" style="background-color: white; color: #212529; font-size: 16px;">4. Adanya lima kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan cinta kasih, kebutuhan penguasaan, kebutuhan kebebasan, kebutuhan kesenangan dan kebutuhan bertahan hidup. Adanya kebutuhan dasar ini yang menjadikan murid untuk memenuhi sehingga terkadang untuk dapat memenuhi kebutuhan ini menjadikan murid yang bermasalah yang berdampak pada diri maupun lingkungannya.<br /></span><span face="Inter, sans-serif" style="background-color: white; color: #212529; font-size: 16px;">5. Segitiga Restitusi, yang meliputi unsur; menstabilkan identitas, memvalidasi tindakan salah dan menanyakan keyakinan. Ketiga unsur pokok ini adalah satu sarana dan modal seorang guru untuk menyelesaikan berbagai kasus yang sesuai dengan keinginan murid sehingga murid akan menyadari permasalahan sehingga akan mempunyai kesadaran untuk bertindak sesuai dengan norma, aturan dan keyakinan diri maupun keyakinan kelas.</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="color: #222222; font-family: arial;"><span style="font-size: 15px;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #222222; font-family: arial;"><span style="font-size: 15px;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #222222; font-family: arial;"><span style="font-size: 15px;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><p></p>RIJWAhttp://www.blogger.com/profile/11892328149268658583noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2277315603890374547.post-23597350705406707432015-03-16T20:55:00.001-07:002015-03-16T20:55:06.119-07:00Seneng DechLa kok tiba-tiba saja ada teman diwaktu pagi hari, mencoba akan belajar membuat blog. Ada satu pertanyaan, apakah susah membuat blog? Saya jawab saja, Oh.. tidak. mudah kok. Namun demikian masih terdapat sedikit pikiran bahwa ngeblog tuh susah.<br />
<br />
Dengan penuh keyakinan, kuyakinkan temen tersebut bahwa ngeblog tuh gak susah. Asal mau mencoba dan belajar tentunya sambil praktik. Apapun akan mudah dilakukan, apalagi temen tersebut sebagai guru Bahasa Inggris tentunya akan semakin mudah dalam memahami berbagai istilah dalam bahasa Inggris.<br />
<br />
Walau ada pikiran susah untuk membuat blog, namun saya sangat bangga ternayata ada tambahan guru yang mencoba untuk membuat blog. Apalagi dijaman sekarang, pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai sumber. Thanks friend.RIJWAhttp://www.blogger.com/profile/11892328149268658583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2277315603890374547.post-27262798128314662512013-08-17T06:55:00.000-07:002013-08-15T06:52:29.619-07:00Silabus Kurikulum 2013Setuju atau tidak setuju, kurikulum 2013 telah di terapkan di beberapa sekolah eks RSBI. Kita jadi bertanya-tanya, apakah pelaksanaan kurikulum 2013 akan dapat berjalan dengan lancar? Trus bentuk silabus dan RPP pada kurikulum 2013 itu seperti apa?<br />
<br />
Banyak orang bertanya-tanya khususnya guru-guru. Sampai sejauh ini, kok silabus dan RPP yang dijanjikan oleh pemerintah kok juga belum turun. Pertanyaan itu wajar menurut penulis. Agar pada guru tidak bertanya-tanya, maka berikut akan saya berikan link donwload silabus kurikulum 2013 agar dapat dipelajari. Semoga bermanfaat.<br />
<br />
<a href="http://adf.ly/RmHEI">Silabus Pendidikan Agama dan Budi Pekerti </a><br />
<a href="http://adf.ly/RmHOi">Silabus Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKn) SMP </a><br />
<br />
<a href="http://adf.ly/RmGLh">Silabus Bahasa Indonesia SMP</a><br />
<a href="http://adf.ly/RKfDx">Silabus Matematika SMP Kelas VII</a><br />
<a href="http://adf.ly/RKgP1">Silabus Matematika SMP Kelas VIII</a><br />
<a href="http://adf.ly/RKgVa">Silabus Matematika SMP Kelas IX</a><br />
<a href="http://adf.ly/RmHa9">Silabus Bahasa Inggris SMP </a><br />
<a href="http://adf.ly/RmHnr">Silabus Seni Budaya SMP</a><br />
<a href="http://adf.ly/RmHxH">Silabus Prakarya SMP</a><br />
<a href="http://adf.ly/RmI4T">Silabus Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SMP</a><br />
<a href="http://adf.ly/RmIDS">Silabus Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMP</a><br />
<a href="http://adf.ly/RmIMG">Silabus Penjasorkes (Olah Raga) SMP</a><br />
<br />
SILABUS SMA WAJIB<br />
<a href="http://adf.ly/SAPiQ">Silabus Bahasa Indonesia</a><br />
<a href="http://adf.ly/SAPuM">Silabus Matematika Kelas X</a><br />
<a href="http://adf.ly/SAQ9P">Silabus Bahasa Inggris Kelas X </a><br />
<a href="http://adf.ly/SAQM6">Silabus PKn Kelas X</a><br />
<a href="http://adf.ly/SAQd7">Silabus Sejarah Indonesia Kelas X</a><br />
<a href="http://adf.ly/SAQtM">Silabus Seni Budaya (Seni Musik) Kelas X</a><br />
<a href="http://adf.ly/SAR5i">Silabus Seni Budaya (Seni Rupa ) Kelas X</a><br />
<a href="http://adf.ly/SARNB">Silabus Seni Budaya (Seni tari) Kelas X</a><br />
<a href="http://adf.ly/SARZt">Silabus Seni Budaya (Seni Teater) Kelas X</a><br />
<a href="http://adf.ly/SARrN">Silabus Penjasorkes Kelas X</a><br />
<br />
<br />
SILABUS SMA PEMINATAN MATEMATIKA DAN IPA<br />
<a href="http://adf.ly/SAOax">Matematika Peminatan Matematika dan IPA Kelas X</a><br />
<a href="http://adf.ly/SAOsm">Biologi Peminatan Matematika dan IPA Kelas X </a><br />
<a href="http://adf.ly/SAP7X">Fisika Peminatan Matematika dan IPA Kelas X</a><br />
<a href="http://adf.ly/SAPNG">Kimia Peminatan Matematika dan IPA Kelas X</a><br />
<br />
Catatan: Jika nanti halaman tidak segera muncul, klik SKIP AD di pojok kanan atas pada tulisan berwarna kuning. RIJWAhttp://www.blogger.com/profile/11892328149268658583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2277315603890374547.post-67852956438446052332013-08-15T06:37:00.001-07:002013-08-15T07:13:04.289-07:00Mengenalkan Huruf Kepada Anak<div style="text-align: justify;">
Anak adalah makhluk yang unik karena mereka mempunyai sifat egois, perajuk, pemalas, nakal, pendendam, pemalu dan periang. Terkadang orang tua dibuat jengkel oleh sifat anak-anak tersebut. Namun apabila sebagai orang tua memahami karakter anak, maka akan dapat menyikapi sehingga potensi yang ada pada anak akan dapat dibentuk sebagai bekal kelak jika dewasa. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai orang tua perlu membelajarkan anak sedini mungkin. Walaupun begitu si anak tidak boleh dikekang dengan berbagai aturan untuk belajar seperti orang dewasa. Mungkin beberapa tips mengajari anak mengenal huruf atau tips mengajar anak berhitung dapat dipergunakan oleh orang tua mengajari anak.<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;"><span style="font-size: large;">Mengajar saat minta uang jajan</span></span><br />
<div style="text-align: justify;">
Anak-anak
pastinya selalu minta uang jajan jika ada para penjual makanan lewat
atau makanan ringan di toko atau warung. Sebagai orang tua, momen ini
sangat bermanfaat untuk membelajarkan kepada anak untuk mengenal huruf
atau angka. Cara yang dilakukan adalah:</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Menyediakan koleksi huruf atau angka yang ditempelkan di dinding.</li>
<li>Pada saat anak meminta uang jajan, si anak diharapkan untuk dapat
menyebutkan huruf atau angka yang ditunjuk. Dengan catatan tidak usah
banyak huruf yang harus dikenal anak cukup 1 huruf atau 1 angka saja.</li>
<li>Apabila anak dapat menyebutkan, barulah diberikan uang jajan.</li>
</ol>
<span style="color: red;"><span style="font-size: large;">Mengajar dengan Puzzle</span></span><br />
<div style="text-align: justify;">
Puzzle
merupakan sarana bermain anak. Orang tua perlu menyediakan puzzle yang
akan dipergunakan anak untuk dapat membongkar dan pasang. Biarkan anak
untuk berkreasi sendiri dengan memilih huruf atau angka yang akan
dipasangkan. Orang tua perlu membimbing dan mengarahkan saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;"><span style="font-size: large;">Mengajar dengan Game</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Di
era teknologi, banyak software yang menawarkan pengenalan huruf atau
angka kepada anak. Sofware ini dapat dijalankan baik melalui Hand Phone
atau komputer/netbook. Anak-anak saat ini telah mampu mengoperasikan
games. Dengan kemampuan ini, selaku orang tua perlu memanfaatkan untuk
mengajarkan pengenalan huruf atau angka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga
tulisan ini dapat membantu orang tua yang berusaha untuk mengajari anak
mengenal huruf atau angka. Namun cara inipun dapat dilakukan oleh
pendidik atau guru baik tingkat play group, TK maupun awal SD yang belum
mampu mengenal huruf atau angka. Mudah-mudahan bermanfaat.<br />
<br />
<br />
<u><b><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="color: blue;"><span style="font-size: large;">Info Buku</span></span></span></b></u><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEW4wNpoHschiQW8PF9h2tVV1YOnfR6gZuEqtFIbeAALP62zszJ9sP4lF68N0DU_ufUBfy2AkmCJCH81QGm81N3iUE9MW45uSQgMhxVa2LAtM5wdOykoqHNQb9UHuTfjPMNtLRsBEUX2U/s1600/mengenal+huruf.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEW4wNpoHschiQW8PF9h2tVV1YOnfR6gZuEqtFIbeAALP62zszJ9sP4lF68N0DU_ufUBfy2AkmCJCH81QGm81N3iUE9MW45uSQgMhxVa2LAtM5wdOykoqHNQb9UHuTfjPMNtLRsBEUX2U/s1600/mengenal+huruf.jpg" /></a> Sebagai referensi dapat memiliki buku dengan judul: <span style="font-size: large;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="color: red;"><a href="http://andipublisher.com/aff/?ID=0713000308" target="_blank">BERMAIN DENGAN HURUF A - Z</a></span></span></span>. Silahkan kunjungi penyedia resmi buku tersebut dengan <span style="font-size: large;"><i><a href="http://andipublisher.com/aff/?ID=0713000308" target="_blank">klik di sini.</a></i></span><br />
<br />
<span style="font-size: large;"><i><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Catatan: </span></span></i></span><br />
<span style="font-size: large;"><i><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Untuk memudahkan dalam pencarian, copy judul buku kemudian paste di kotak pencarian</span></span></i></span></div>
</div>
</div>
RIJWAhttp://www.blogger.com/profile/11892328149268658583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2277315603890374547.post-11545552880027481082010-06-17T07:06:00.000-07:002010-06-17T07:07:25.581-07:00Quran tentang Pembentukan Awan dan Hujan<!--s[relc]--><!--e[relc]--> <!--s[txt]--> <p> Allah berfirman:</p> <p> (Dan Dialah yang mengirimkan angin sebagai kabar gembira bentara, akan sebelum rahmat-Nya (hujan). Hingga saat itu telah membawa berat-sarat awan, Kami drive ke suatu negeri yang mati, lalu Kami menyebabkan air (hujan) turun atasnya. Kemudian Kami memproduksi setiap jenis beserta buah. Demikian pula, Kami akan membangkitkan orang mati, sehingga Anda mungkin ingat atau mengambil pelajaran) (07:57.)</p> <p> Allah berfirman:</p> <p> (Dan Kami telah meniupkan angin untuk pemupukan (untuk mengisi sangat awan dengan air), kemudian menyebabkan air (hujan) untuk turun dari langit, dan Kami memberikannya kepada Anda untuk minum, dan bukan kamu yang adalah pemilik toko yang [Dgn kata lain untuk memberikan air yang Anda sukai atau untuk menahan dari yang Anda seperti]) (15:22.)</p> <p> ilmu pengetahuan modern telah menegaskan poin ilmiah disebutkan dalam ayat ini Al-Quran itu. Angin membawa partikel air yang kaya dengan garam sampai ke suasana; ini partikel yang disebut 'Fungsi aerosol' sebagai perangkap air dan membentuk tetes awan dengan mengumpulkan sekitar uap air sendiri.</p> <div id="gfx-r" style="width: 210px;"> <p><img alt="Atmosphere" src="http://www.thekeytoislam.com/en/assets/images/g_atmosphere.jpg" height="177" width="200" /></p> Sebuah gambar suasana termasuk awan dan angin </div> <p> Awan terbentuk dari uap air yang mengembun di sekeliling garam kristal atau partikel debu di udara. Karena tetesan air dalam awan sangat kecil (dengan diameter antara 0,01 dan 0,02 mm), awan itu bergantungan di udara, dan tersebar di seluruh sky.29 Jadi, langit tercakup dalam awan. Partikel-partikel air yang mengelilingi kristal garam dan debu partikel menebal dan membentuk titik hujan, sehingga tetes yang menjadi lebih berat daripada udara meninggalkan awan dan mulai jatuh ke tanah sebagai hujan. Allah berfirman:</p> <p> (Lihat Anda tidak bahwa Allah mendorong awan dengan lembut, kemudian bergabung dengan mereka bersama-sama, kemudian membuat mereka menjadi timbunan lapisan, dan Anda melihat hujan datang keluar dari antara mereka, dan Dia menurunkan dari langit hujan es (Seperti) gunung-gunung, (atau ada di pegunungan hujan es dari langit di mana Allah telah menurunkan hujan es), dan serangan beserta siapa yang Dia kehendaki, dan averts dari siapa yang Dia kehendaki. Kilat yang jelas tentang (nya awan) keringanan hampir blinds pemandangan itu) (24:43.)</p> <div id="gfx"> <p><img alt="A cumulonimbus cloud" src="http://www.thekeytoislam.com/en/assets/images/g_clouds_cumulonimbus.jpg" height="250" width="250" /></p> Awan cumulonimbus. gambar ini telah diambil oleh satelit NASA. Seolah-olah suatu tangan tak terlihat yang mendorong awan cumulus ke tempat konvergensi </div> <p> Awan hujan terbentuk dan berbentuk sesuai dengan sistem yang pasti dan tahap. Tahapan pembentukan cumulonimbus tipe-a-awan hujan adalah:</p> <div id="gfx"> <p><img alt="Rain clouds" src="http://www.thekeytoislam.com/en/assets/images/g_clouds_formation_stages.jpg" height="217" width="419" /></p> </div> <p> (A Tahap) 1 (b) Tahap 2 (c) Tahap 3</p> <ul><li>Tahap 1: Menjadi didorong bersama: Awan terbawa, yaitu, mereka didorong bersama, oleh angin.</li><li>Tahap 2: Bergabung: Kemudian, awan kecil (awan kumulus) didorong bersama oleh angin bergabung bersama-sama, membentuk awan yang lebih besar.</li><li>Tahap 3: Penumpukan: Ketika awan kecil bergabung bersama, arus naik dalam meningkatkan awan yang lebih besar. The arus naik di dekat pusat awan lebih kuat daripada yang dekat tepi. Ini menyebabkan arus naik badan awan tumbuh secara vertikal, sehingga awan itu adalah menumpuk. Ini vertikal pertumbuhan menyebabkan tubuh awan merentang ke daerah dingin dari suasana, di mana tetesan air dan hujan es merumuskan dan mulai berkembang lebih besar dan lebih besar. Ketika tetesan air dan hujan es menjadi terlalu berat untuk arus naik untuk mendukung mereka, mereka mulai jatuh dari awan sebagai hujan, hujan es, dll</li></ul> <p> Awan menjadi listrik sebagai es jatuh melalui sebuah daerah di awan didinginkan super-tetesan dan kristal es. Sebagai tetesan cair bertabrakan dengan batu hujan es, mereka membeku pada kontak dan pelepasan panas laten. Ini menjaga permukaan batu es yang lebih hangat dibandingkan dengan kristal es di sekitarnya.</p> <div id="gfx"> <p><img alt="Model for forked lighting" src="http://www.thekeytoislam.com/en/assets/images/g_forked_lightning.jpg" height="255" width="367" /></p> Model untuk pencahayaan bercabang. (A) muatan negatif terkonsentrasi di bagian bawah awan menjadi cukup besar untuk mengatasi hambatan udara dan mengembangkan «Pemimpin» menunjuk ke tanah. (B) Arus ke atas muatan positif bentuk tanah konsentrat poin ditinggikan (c). Arus bawah negatif biaya memenuhi aliran ke atas muatan positif dan kuat arus listrik arus ke atas muatan positif dan arus listrik yang kuat dikenal sebagai stroke kembali membawa muatan positif ke dalam awan. </div> <p> Ketika batu es datang di kontak dengan kristal es, fenomena penting terjadi: aliran elektron dari objek yang lebih dingin menuju objek yang lebih hangat. Oleh karena itu, butir es menjadi negatif. Efek yang sama terjadi ketika tetesan super-cooled bersentuhan dengan batu es dan pecahan kecil es positif dibebankan terdiam. Partikel-partikel bermuatan positif yang lebih ringan kemudian dibawa ke bagian atas awan oleh arus naik.</p> <p> hujan es itu, jatuh ke bagian bawah awan, sehingga bagian bawah awan menjadi bermuatan negatif. Biaya ini negatif maka habis seperti kilat. Kami menyimpulkan dari ini hujan es yang merupakan faktor utama dalam memproduksi lightning.30</p> <p> Allah berfirman:</p> <p> (Dan guruh memuliakan dan memuji-Nya, dan begitu juga para malaikat karena dari Awe-Nya. Dia mengirimkan petir, dan air itu Dia pemogokan yang Dia kehendaki, namun mereka (orang kafir) sengketa tentang Allah. Dan Dia Maha Perkasa dalam kekuatan dan berat siksaan) (13:13.)</p>RIJWAhttp://www.blogger.com/profile/11892328149268658583noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2277315603890374547.post-42266884554209953852010-06-17T07:00:00.002-07:002012-05-24T01:21:38.183-07:00Quran pada Tekanan Udara<div style="text-align: justify;">
Allah berfirman:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
(Dan siapapun insya Allah untuk membimbing, Dia membuka dadanya untuk Islam, dan Barang siapa yang Dia kehendaki untuk mengirim sesat, Dia menjadikan dadanya tertutup dan terbatas, seolah-olah dia mendaki ke langit. Demikianlah Allah murka menempatkan orang-orang yang percaya tidak) (6:125.)</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dapat disimpulkan dari ayat ini bahwa lebih satu naik ke suasana semakin sulit baginya untuk bernapas. Hal ini disebabkan penurunan tekanan dan kadar oksigen rendah. Hal ini tidak dapat dibuktikan oleh siapa pun kecuali orang itu naik ke langit! Fakta ini ditemukan hanya setelah manusia belajar bagaimana untuk terbang dan mencapai ketinggian.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div id="gfx-r" style="text-align: justify; width: 210px;">
<img alt="Astronaut" height="137" src="http://www.thekeytoislam.com/en/assets/images/g_astronaut.jpg" width="200" /><br />
Astronot mengenakan pakaian pelindung khusus untuk memungkinkan mereka untuk bernapas pada ketinggian tinggi </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika seseorang naik ke langit melebihi delapan kilometer di atas permukaan laut dia akan menghadapi masalah pernapasan karena kekurangan oksigen dan udara rendah tekanan. Masalah yang sering dijumpai adalah hipoksia, yang merupakan jumlah yang rendah oksigen mencapai jaringan tubuh. Masalah lain yang mungkin terjadi adalah dysbarism, yang merupakan kompleks gejala yang dihasilkan dari paparan terlalu rendah atau udara yang berubah dengan cepat pressure.20 Kedua masalah akan mengganggu fungsi normal tubuh, sehingga kesulitan bernapas pada ketinggian tinggi dapat dijelaskan hanya sebagai langkah-langkah yang diambil oleh tubuh untuk melindungi diri.</div>RIJWAhttp://www.blogger.com/profile/11892328149268658583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2277315603890374547.post-5569269264951452522010-03-25T08:18:00.001-07:002010-03-25T08:18:03.086-07:00RIJWAhttp://www.blogger.com/profile/11892328149268658583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2277315603890374547.post-31371979103352737022010-01-31T04:37:00.001-08:002010-01-31T04:54:02.624-08:00Ujian Nasional 2010 Di Ambang PintuUjian Nasioal 2010 sudah diambang pintu. Berbagai jurus telah dilakukan oleh guru, sekolah, orang tua maupun siswa agar ujian nasional bisa berhasil. Untuk pihak sekolah diberlakukan program pelajaran tambahan atau klinik belajar bagi siswa yang mempunyai kemampuan lebih maupun yang kurang. Bagi guru, event ini menjadikan sarana untuk mengerahkan semua tenaga agar siswa dapat berhasil. Bagi orang tua merupakan tahap awal untuk menyiapkan anak untuk meraih kesuksesan. Bagi siswa adalah sarana untuk mendapatkan kesempatan untuk memilih sekolah yang bermutu dan bergengsi.<br /><br />Ssalah satu mata pelajaran yang menjadi sosok yang mengerikan adalah matematika. Selama ini sebagian besar siswa mempunyai anggapan bahwa mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang paling sulit. Tetapi kalau mau bekerja keras, pastilah tidak ada kata sulit terhadap semua yang dipelajari. <br /><br />Banyak siswa yang berburu informasi tentang ujian nasional baik dari kisi-kisi maupun prediksi ujian nasional agar sukses, bahkan berburu juga kunci jawaban. Sebagai pertimbangan belajar siswa untuk menghadapi UN 2010 mata pelajaran Matematika SMP pengelola berikan link <a href="http://www.ziddu.com/download/8383029/Contoh_Kisi-kisi_UN_2010.pdf.html">contoh kisi-kisi UN 2010 mata pelajaran Matematika</a> dan <a href="http://www.ziddu.com/download/8383147/prediksiUN2010.pdf.html">soal prediksi UN Matematika 2010</a>. <br /> <br />Harapan pengelola, mudah-mudahan siswa sekalian dapat berhasil pada UN 2010. Sukses selalu.RIJWAhttp://www.blogger.com/profile/11892328149268658583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2277315603890374547.post-32474778176645624982009-12-26T00:27:00.000-08:002009-12-26T00:42:10.544-08:00Olimpiade Matematika<div style="text-align: justify;"> Sebagai seorang guru, dituntut untuk dapat melayani siswa ketika mereka bertanya. Sebagai tantangan bagi seorang guru adalah dapat memahami konsep dengan baik. Tak terkecuali guru matematika, tidak hanya dapat menyelesaikan soal tetapi diharapkan dapat pula merancang soal.<br /> Untuk latihan bagi guru matematika agar dapat menguasai konsep dengan baik, maka seorang guru dapat merancang soal standar olimpiade baik tingkat sekolah, kabupaten/kota, propinsi bahkan nasional. Untuk membuat soal olimpiade memang tidak mudah, karena bentuk soal harusnya unik artinya sebelumnya belum ada. Untuk dapat menyusun inipun perlu juga membaca dan menyelesaikan masalah-masalah yang pernah dibuat oleh orang lain. Apabila anda seorang guru matematika yang akan mengembangkan kemampuan, silahkan ambil <a href="http://www.ziddu.com/download/7897666/Latih1-08.doc.html">soal latihan</a> berikut!<br /> Yang terpenting bagi seorang guru adalah jangan mudah menyerah untuk maju dan meningkatkan kemampuan. Mudah-mudahan tips ini dapat membantu dan menyemangati guru matematika agar lebih berkembang.<br /> Bagaimana menurut anda?<br /></div>RIJWAhttp://www.blogger.com/profile/11892328149268658583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2277315603890374547.post-62443524574367475102009-12-14T04:35:00.000-08:002009-12-14T04:43:17.615-08:00Teka-Teki Menebak Bilangan antara 10 smpai 100Langkah-langkah menebak angka dari 10 sampai dengan 100 adalah sebagai berikut:<br /><ol><li>Suruhlah teman anda untuk mengingat bilangan antara 10 sampai dengan 100</li><li>Tambahkan bilangan dalam angan-angan tersebut dengan 95.</li><li>Hilangkan angka ratusan sehingga tertinggal angka puluhan dan satuan.</li><li>Tambahkan angka yang tertinggal tersebut dengan angka ratusan yang dihilangkan tersebut.</li><li>Hasil penambahan kemudian tambhakan lagi dengan 4.</li><li>Hasil yang didapatkan adalah tebakan angka yang ada di angan-angan tersebut.</li></ol>Contoh:<br />Misalnya angka tebakan adalah 42.<br /><ol><li>42 + 95 = 137</li><li>Dihilangkan ratusan sehingga tertinggal 37.</li><li>37 + 1 = 38</li><li>Hasilnya ditambahkan dengan 4 sehingga 38 + 4 = 42</li><li>Angka tebakan adalah 42.</li></ol>Syarat teka-teki ini adalah kejujuran dan kemahiran dalam menambahkan.<br />Bagi guru pengampu matematika dapat dipergunakan sebagai melatih siswa dalam memahirkan penjumlahan.<br /><br />Selamat mencoba semoga menyenangkan.RIJWAhttp://www.blogger.com/profile/11892328149268658583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2277315603890374547.post-24225021760966105992009-11-05T05:48:00.000-08:002009-11-05T05:53:54.104-08:00LOMBA GURU BERPRESTASI DALAM PEMBUATAN BAHAN AJAR MANDIRI<div align="center">LOMBA GURU BERPRESTASI DALAM PEMBUATAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBANTUAN KOMPUTER/ MULTIMEDIA<br />LPMP JAWA TENGAH<br />TAHUN 2009<br /></div><div align="center"><br /></div><div align="justify"><br />RASIONAL<br /><br />“Inovasi tiada henti” itulah yang perlu dilakukan dunia pendidikan saat ini. Inovasi tersebut merupakan jawaban terhadap tantangan perubahan yang mengglobal dalam segala bidang, termasuk pendidikan. Bentuk inovasi yang sangat penting dalam dunia pendidikan adalah pemanfaatan teknologi informatika dan komunikasi berbantuan komputer di bidang pembelajaran. Harapan yang ingin dicapai adalah terjadinya transformasi pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Mewujudkan ke arah tersebut perlu modifikasi-modifikasi pembelajaran yang dilakukan guru secara kreatif, inovatif, relevan dan menyenangkan.<br /><br />Tantangan guru pada saat ini sungguh sangat luar biasa. Guru tidak hanya disibukkan dalam aspek pembelajaran, tetapi juga mengurus administrasi, pengembangan profesi bahkan sampai pemenuhan syarat sertifikasi. Aktivitas tersebut menyita waktu dan tenaga bagi guru, sementara tanggung jawab yang paling besar bagi guru adalah melaksanakan pembelajaran bersama siswa agar siswa mencapai kompetensi yang diharapkan.<br /><br />Menyikapi konsekuensi logis yang dihadapi guru tersebut, LPMP Jawa Tengah sesuai dengan tugas dan fungsinya berusaha mencari terobosan baru sebagai bentuk peningkatan mutu pendidikan melalui lomba Lomba Guru Berprestasi dalam Pembuatan Bahan Ajar Mandiri berbantuan Komputer/ Multimedia.<br /><br />Lomba tersebut diharapkan memberikan motivasi dan penghargaan kepada guru atas dedikasinya dalam bidang pembelajaran selama ini. Guru menjadi lebih diperhatikan dan dituntut untuk maju, sebab hanya melalui jasa guru pendidikan berkualitas dapat diwujudkan.<br /><br />BAHAN / MEDIA:<br /><br />Bahan Ajar Mandiri berbantuan Komputer/ Multimedia bagi siswa adalah bahan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dalam proses pembelajaran mandiri berisi satu topik sajian yang utuh dari standar kompetensi dan kompentensi dasar tertentu, yang dikembangkan dengan menggunakan software aplikasi (Powerpoint , Flash, Authoware, Frontpage, Photoshop, Fox Pro dll) dan atau bahasa pemograman (Visual Basic, Clipper dll)<br /><br />PESERTA<br />Guru TK/SD/SMP/SMA/SMK dan yang sederajat<br />Lomba Bersifat Perorangan<br />Unit kerja Peserta Lomba berada di wilayah Provinsi Jawa Tengah<br /><br />PERSYARATAN KARYA<br />Mencantumkan kurikulum yang digunakan, sasaran kelas/semester, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator serta petunjuk pengunaan program .<br />Materi lomba merupakan satu indikator atau lebih dari standar kompetensi dan atau kompetensi dasar mata pelajaran TK/SD/SMP/SMA/SMK dan Sederajat.<br />Disajikan dengan mengunakan Bahasa Indonesia, kecuali mata pelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Jawa.<br />Dilengkapi dengan petunjuk pengunaan program dalam 2 bentuk sajian, yaitu print out dan CD.<br />Karya Original dalam ide dan kreasi yang dibuktikan dengan surat pernyataan diatas meterai.<br />Bila dalam pembuatan media, peserta perlu mencuplik karya orang lain sebagai referensi/bahan pelengkap sajian, maka peserta harus mencantumkan sumber cuplikan tersebut.<br />Hasil karya dikemas dalam format CD<br />Setiap bahan ajar yang diikutsertakan dalam lomba bila layak dan mendapat panggilan untuk presentasi menjadi hak milik LPMP Jawa Tengah.<br />Hasil Karya belum pernah dinyatakan menjadi pemenang pada lomba sejenis pada tingkat nasional maupun provinsi<br /><br />DESAIN CD INTERAKTIF (MULTIMEDIA)<br />Judul<br />Tujuan Pembelajaran<br />Apersepsi<br />Uraian yang Komunikatif<br />Contoh, Analogi atau Ilustrasi, serta Simulasi yang Relevan dan Kontekstual<br />Latihan, Tes, dan Umpan Balik Korektif secara Kreatif<br />Relevansi dan Kosistensi Antara Latihan/Tes dan Materi dengan Tujuan Pembelajaran<br />Interaktifitas<br />Efektif dan Efisien dalam Pengembangan Maupun Penggunaan Multimedia Pembelajaran<br />Mudah Digunakan dan Sederhana dalam Pengoperasiannya (Usabilitas).<br />Ketepatan Pemilihan Jenis Aplikasi/Software/Tool untuk Pengembangan<br /><br />PENDAFTARAN<br />Mengisi Formulir yang sudah disiapkan di Bidang Pemetaan Mutu dan Supervis (PMS) LPMP Jawa Tengah, atau melalui Website LPMP Jawa Tengah<br />Persyaratan karya disertakan dalam amplop ukuran folio, ditujukan pada Panitia Lomba Pembuatan Bahan Ajar Interaktif Berbantuan Komputer (Bidang PMS) LPMP Jawa Tengah.<br />Formulir pendaftaran dan persyaratan lomba diantar langsung atau dikirim melalui pos ke Panitia Lomba.<br />Pendaftaran Gratis tanpa dipungut biaya<br />Pendaftaran dan pengiriman naskah paling akhir 1 Desember 2009<br /><br />KEGIATAN LOMBA<br />150 Peserta yang lolos seleksi administrasi dan persyaratan lomba akan dipanggil di LPMP Jawa Tengah pada tanggal 14 s.d. 15 Desember 2009, untuk mempresentasikan bahan ajarnya.<br />Bila perlu menggunakan software khusus diperbolehkan membawa sendiri.<br />Kegiatan lomba menggunakan sistem gugur atau babak penyisihan.<br />Biaya Akomodasi dan Konsumsi selama di LPMP Jawa Tengah ditanggung oleh Panitia Penyelenggara (LPMP Jawa Tengah)<br />Ketentuan/ keputusan Juri tidak bisa digangu gugat<br /><br />HADIAH<br /><br />Jenjang TK/SD<br />JUARA UMUM: NOTEBOOK, PIALA, SERTIFIKAT + Uang Pembinaan<br />JUARA II: NOTEBOOK, PIALA, SERTIFIKAT + Uang Pembinaan<br />JUIARA III: NOTEBOOK, PIALA, SERTIFIKAT + Uang Pembinaan<br /><br />Jenjang SMP/SMA/SMK<br />JUARA UMUM: NOTEBOOK, PIALA, SERTIFIKAT + Uang Pembinaan<br />JUARA II: NOTEBOOK, PIALA, SERTIFIKAT + Uang Pembinaan<br />JUIARA III: NOTEBOOK, PIALA, SERTIFIKAT + Uang Pembinaan<br /><br />Informasi selanjutnya hubungi website kami di www.lpmpjateng.go.id dan E-mail : lpmp-jateng@lpmpjateng.go.id This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it<br /><br />Contact Person: Aris Ristiyanto: 08122919254, Hendang : 081325756865<br /><br />SEKRETARIAT LOMBA<br />BIDANG PEMETEAAN MUTU DAN SUPERVISI (PMS)<br />LPMP JAWA TENGAH<br />JL. KYAI MOJO SRONDOL KULON SEMARANG<br />Tlp. 024 70781486, Fax 024 7479261</div>RIJWAhttp://www.blogger.com/profile/11892328149268658583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2277315603890374547.post-69757393624929375732009-11-01T02:36:00.000-08:002009-11-01T02:37:24.399-08:00MATEMATIKA=MaKiN TeKuN mAkIn TiDaK KaRuAnDisela-sela mengajar, penulis sering menanyakan kepada siswa, mata pelajaran apa yang paling sulit? Ternyata matematika bukanlah rangking pertama yang di anggap paling sulit. Yang menempati rangking pertama adalah IPA khususnya fisika. Kemudian penulis tanyakan mengapa demikian? Jawab si siswa karena pada fisika banyak rumusnya. Penulis tidak menyalahkan jawaban siswa. Dengan rumus bisa memudahkan juga bisa menyulitkan dalam menyelesaikan suatu persoalan. Jika dapat memanfaatkan rumus maka dengan mudah untuk menyelesaikan persoalan, tetapi jika tidak bisa menggunakan ya sama saja tidak menyelesaikan persoalan apalagi lupa rumus.<br /> Menilik judul tulisan ini, memang ada benarnya. Kalau menurut penulis MATEMATIKA=MaKiN TeKuN mAkIn TiDaK KaRuAn jadi bisa. Pada dasarnya matematika tidak identik dengan rumus. Yang paling penting dalam mempelajari matematika adalah alur berfikirnya (logikanya). Terkadang orang beranggapan bahwa matematika banyak rumus, inilah yang menyebabkan bahwa matematika adalah peajaran yang paling sulit.<br /> Dalam belajar matematika salah satu kunci keberhasilan adalah contoh soal dan soal yang sudah ada penyelesaiannya. Kalau kita tekun membaca atau mengerjakan latihan soal, penulis yakin matematika bukanlah susah untuk dipelajari. Perlu diingat bahwa soal bisa dibuat sampai ribuan tetapi model soalnya ya itu-tiu saja. Jika sudah memahami penyelesaian suatu soal dan ini diulang-ulang terus maka dengan sendirinya akan bisa menyelesaikan persoalan yang sejenis. Dengan demikian judul di atas Makin Tekun Makin Tidak Karuan untuk bisa mempelajari matematika.<br /> Pesan dari penulis untuk para siswa, janganlah menyerah untuk bisa karena akan bisa jika banyak latihan tak terkecuali matematika. Ada satu pertanyaan yang perlu direnungkan, Kalau orang saja bisa matematika mengapa anda tidak bisa? Bagaimana menurut anda?RIJWAhttp://www.blogger.com/profile/11892328149268658583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2277315603890374547.post-80581740870565505352009-10-23T02:49:00.000-07:002009-10-23T03:13:46.953-07:00Keunikan Barisan FibonacciMungkin kita beranggapan bahwa fibonacci kurang kerjaan, mengapa harus buat barisan bilangan seperti itu? Kita juga akan bertanya sebenarnya fungsinya untuk apa dengan adanya barisan bilangan seperti itu? Kita juga akan bertanya pelajaran apa yang dapat diambil dari barisan bilangan Fibonacci itu? masih banyak pertanyaan yang terlontar dari setiap orang.<br /><br />Tahukah Anda mengapa para peneliti menyebutnya golden number? karena banyak sekali kejadian-kejadian di alam ini yang berkaitan dengan angka tersebut. Bahkan, sebelum Obama terpilih menjadi presiden, ada yang meramalkan bahwa Obama akan menjadi presiden Amerika ke-44 dengan dasar dari analisa deret Fibonacci. Wow? Benarkah?<br /><br />Sekilas Mengenai Deret Fibonacci<br /><br />Bagi Anda yang sudah lulus SMU pasti pernah mendengar bilangan Fibonacci di pelajaran Matematika. Kalau misalnya belum, mungkin waktu itu Anda sedang tidak masuk sekolah..maaf bercanda.<br /><br />Apa sih angka fibonacci? Angka fibonacci adalah urutan angka (deret angka) yang disusun oleh Leoanardo Fibonacci pada tahun 1175 - 1245 M. Bilangan fibonacci dikenal juga dengan sebutan the golden number of human life.<br /><br />Percaya atau tidak, menurut kepercayaan para ilmuwan di zaman dahulu kala, angka Fibonacci adalah salah satu bukti adanya Tuhan (inilah salah satu alasan saya memberi judul angka Tuhan). Wah kok bisa?<br /><br />Apa sih sebenarnya bilangan Fibonacci itu? Bilangan Fibonacci adalah urutan angka yang diperoleh dari penjumlahan dua angka didepannya, misalnya seperti ini :<br /><br />0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, dst<br /><br />Penjelasan : Misal Angka 5, diperoleh dari penjumlahan 2 angka didepannya yaitu 2+3.<br /><br />Mungkin Anda kemudian bertanya, lalu apa kaitannya angka2 itu dengan bukti adanya Tuhan?<br />Bilangan Fibonacci ini menunjukkan beberapa fakta aneh, tetapi sebelumnya kita perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai angka Phi? Apa itu angka Phi?<br /><br />Pasti Anda tahu, angka Phi adalah angka 1.618. Apa hubungannya dengan fibonacci? Phimerupakan hasil pembagian angka dalam deret Fibonacci dengan angka didepannya.<br /><br />Misalnya 3:2, 34:21, 89:55.<br /><br />Semakin besar angka Fibonacci yang dilibatkan dalam pembagian, hasilnya akan semakin mendekati 1.618.<br /><br />Fakta-Fakta keunikan Bilangan Fibonacci dalam dunia nyata<br /><br />Seperti yang sekilas disebut sebelumnya, angka ini merupakan bukti yang menunjukkan adanya Tuhan dan dianggap keramat oleh ilmuwan zaman dulu.<br />Hampir semua ciptaan Tuhan dianggap mempunyai angka Fibonacci dalam hidupnya, baik itu tumbuhan, hewan, maupun manusia.<br /><br />Berikut beberapa fakta yang ditemukan di alam ini.<br /><br />1. Jumlah Daun pada Bunga (petals)<br />Mungkin sebagian besar tidak terlalu memperhatikan jumlah daun pada sebuah bunga. Dan bila diamati, ternyata jumlah daun pada bunga itu menganut deret fibonacci. contohnya:<br />- jumlah daun bunga 3 : bunga lili, iris<br />- jumlah daun bunga 5 : buttercup (sejenis bunga mangkok)<br />- jumlah daun bunga 13 : ragwort, corn marigold, cineraria,<br />- jumlah daun bunga 21 : aster, black-eyed susan, chicory<br />- jumlah daun bunga 34 : plantain, pyrethrum<br />- jumlah daun bunga 55,89 : michaelmas daisies, the asteraceae family<br /><br />Ingin liat buktinya? silahkan diamati beberapa gambar berikut<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht0-CDfNdhzys_t10wRSEJ6XzA5eGBMv8NqzV0x_7xBXI_eAqDS2rRx1lx9jT-pdwsvohLb0rNYGDr1hlir_YmGoada1BJEGVFJGXsZruZXRYBujlKvvHbTHD5Zh0doTu6XFYQY-0wUbc/s1600-h/bunga1.jpg"><img style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 238px; height: 178px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht0-CDfNdhzys_t10wRSEJ6XzA5eGBMv8NqzV0x_7xBXI_eAqDS2rRx1lx9jT-pdwsvohLb0rNYGDr1hlir_YmGoada1BJEGVFJGXsZruZXRYBujlKvvHbTHD5Zh0doTu6XFYQY-0wUbc/s320/bunga1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5395730754003118082" /></a><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFHnV0JbHUKyjmmmywCh9cmVLpv09GJETcx4uk6XhJb3thtVxY8TTUqLQObGzWNllRslTCfC29b9NtHyxE53YFXedDDSuoYKODAA79Cbtpgc6vtWQV1qu8WzHsBXUW0k-Z9JG55itKsOM/s1600-h/bunga2.jpg"><img style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 238px; height: 179px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFHnV0JbHUKyjmmmywCh9cmVLpv09GJETcx4uk6XhJb3thtVxY8TTUqLQObGzWNllRslTCfC29b9NtHyxE53YFXedDDSuoYKODAA79Cbtpgc6vtWQV1qu8WzHsBXUW0k-Z9JG55itKsOM/s320/bunga2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5395731138457471394" /></a><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJMBcR6YWTMh1TSxzXFdKUTu_nsSM2BRCFJNjUrIOC740iZOmvjIBWE2DDN2gYT2Up7D_WRN4johrn472akXmfU81z-jwwCCLqiAak1IMJ58pDtDDY4Csg3_59hQImAgyxNteRcd-hRmE/s1600-h/bunga3.jpg"><img style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 236px; height: 179px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJMBcR6YWTMh1TSxzXFdKUTu_nsSM2BRCFJNjUrIOC740iZOmvjIBWE2DDN2gYT2Up7D_WRN4johrn472akXmfU81z-jwwCCLqiAak1IMJ58pDtDDY4Csg3_59hQImAgyxNteRcd-hRmE/s320/bunga3.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5395731439004454642" /></a><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2px3PCG4j1kwi_8JN6QBJan40zVsfzP9DtlRu5DyjGQtrBAM4l713JFJLfBSQAwbs5-7xNdMPCrV-bHBZaPZV0IbiT6-RVU0vNZnkUzMo9Iq_eTc_uvFGI-YmXb7rB5tHewXOzkTSMoc/s1600-h/bunga4.jpg"><img style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 234px; height: 175px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2px3PCG4j1kwi_8JN6QBJan40zVsfzP9DtlRu5DyjGQtrBAM4l713JFJLfBSQAwbs5-7xNdMPCrV-bHBZaPZV0IbiT6-RVU0vNZnkUzMo9Iq_eTc_uvFGI-YmXb7rB5tHewXOzkTSMoc/s320/bunga4.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5395731646241693282" /></a><br /><br />2. Pola Bunga<br />Pola bunga juga menunjukkan adanya pola fibonacci ini, misalnya pada bunga matahari.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJnSZRTX98out-cjs9g7TfyRb-iqlN1GVDst_9Tjujsz9vZ04Ldkh3gLXhDcT-J1D2UHLwjaHgQleGs77BRY0ciHej67DOX4EjzGDn6IfbOJcFQrnuItjdP7zy7CE0l71YvuhUER9ZrYo/s1600-h/bunga5.jpg"><img style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 319px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJnSZRTX98out-cjs9g7TfyRb-iqlN1GVDst_9Tjujsz9vZ04Ldkh3gLXhDcT-J1D2UHLwjaHgQleGs77BRY0ciHej67DOX4EjzGDn6IfbOJcFQrnuItjdP7zy7CE0l71YvuhUER9ZrYo/s320/bunga5.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5395731940874382258" /></a><br /><br />Dari titik tengah menuju ke lingkaran yang lebih luar, polanya mengikuti deret fibonacci.<br /><br />3. Tubuh Manusia<br /><br />- Tangan<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKU3N30ExTWxGztbgnEUocybu1E-hWlju_BOTVUDI8befIwjyUDt8Eb6KhCG_ilc9RCGK-93UaP6AXGptd4WmTLm88QDUGglXPtu1mAKs6-Ovo_NxcTLWQSVNSenyvq7ozsakrQvHNdhI/s1600-h/tangan.jpg"><img style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 212px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKU3N30ExTWxGztbgnEUocybu1E-hWlju_BOTVUDI8befIwjyUDt8Eb6KhCG_ilc9RCGK-93UaP6AXGptd4WmTLm88QDUGglXPtu1mAKs6-Ovo_NxcTLWQSVNSenyvq7ozsakrQvHNdhI/s320/tangan.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5395732210689359762" /></a><br /><br />Bila Anda ukur panjang jari Anda, kemudian Anda bandingkan dengan panjang lekuk jari, maka akan ketemu 1.618.<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRL-zRgDkyxk6k5B8XgOUCVMdGT3fTrsm-Y3Cx47WiadA584lBA4e-T47ChMD7oICDpAir9YP6tX-PXbqYct3sELuvK3Nx5aq_J345n3i83aj7B09JP1Tqe6gyTdjvTm7jZdXVhel18LA/s1600-h/tubuhmanusia.jpg"><img style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 171px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRL-zRgDkyxk6k5B8XgOUCVMdGT3fTrsm-Y3Cx47WiadA584lBA4e-T47ChMD7oICDpAir9YP6tX-PXbqYct3sELuvK3Nx5aq_J345n3i83aj7B09JP1Tqe6gyTdjvTm7jZdXVhel18LA/s320/tubuhmanusia.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5395732482101790674" /></a><br /><br />penjelasan :<br />- Coba bagi tinggi badan Anda dengan jarak pusar ke telapak kaki, maka hasilnya adalah 1.618.<br />- Bandingkan panjang dari pundak ke ujung jari dengan panjang siku ke ujung jari, maka hasilnya adalah 1.618.<br />- Bandingkan panjang dari pinggang ke kaki dengan panjang lutut ke kaki, maka hasilnya adalah 1.618<br />- Semua perbandingan ukuran tubuh manusia adalah 1.618. benarkah? silahkan membuktikannya.<br /><br />Fakta-Fakta Lain<br />1. jumlah lebah betina pasti lebih banyak dari jantan bukan? Kalau dibandingkan antara jumlah lebah betina dengan jumlah lebah jantan, maka hasilnya adalah 1.618<br /><br />2. Kerang laut, kerang laut memiliki cangkang keras yang berbentuk spiral. kalau dibandingkan antara panjang garis spiral paling depan dengan berikutnya, maka hasilnya adalah 1.618<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib6tp9uVY9ebSuLH_3DMzimJwm4PFa3fVy_xKczDzxb4Eno_T_xgF2XkUTnA9QFb-8uO526nm_7yq_IyB2jRjh5jxW4_4obS-FgGkOkKWOdwqRaVk8WL5TLO77AxYSFpeG-4JA7koZpGE/s1600-h/kerang.jpg"><img style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 306px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib6tp9uVY9ebSuLH_3DMzimJwm4PFa3fVy_xKczDzxb4Eno_T_xgF2XkUTnA9QFb-8uO526nm_7yq_IyB2jRjh5jxW4_4obS-FgGkOkKWOdwqRaVk8WL5TLO77AxYSFpeG-4JA7koZpGE/s320/kerang.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5395732742413582226" /></a><br /><br />3. Daun, tangkai, serangga, dan semua yang berbentuk spiral, bila dibandingkan antara panjang spiral terakhir dengan sebelumnya, maka hasilnya akan selalu 1.618.<br /><br />4. Kabarnya, Stradivarius, pencipta bola, juga menggunakan angka ini dalam peletakan lubang di bola.<br /><br />5. Parthenon<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpJ_w35G7zk7HgxVUHyPOAzSWv17FwIg07lf0SNQ-Bug6MQfMVQAPPsldaHXCfsdK0xxIGSCAYEkXxh7sgNJH5p_JDI03r04VG6M0lqrwiuJK6ZsaEGObVULYLSwATSC_6tAGnvkmf7Pc/s1600-h/phi+dan+parthen.jpg"><img style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 270px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpJ_w35G7zk7HgxVUHyPOAzSWv17FwIg07lf0SNQ-Bug6MQfMVQAPPsldaHXCfsdK0xxIGSCAYEkXxh7sgNJH5p_JDI03r04VG6M0lqrwiuJK6ZsaEGObVULYLSwATSC_6tAGnvkmf7Pc/s320/phi+dan+parthen.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5395733043721639474" /></a><br /><br />Bangunan yang diarsiteki oleh Phidias ini juga menggunakan perbandingan yang berdasarkan angka Phi. 1.618.<br /><br />6. Perkembangbiakan sepasang kelinci<br /><br />Menurut, sebuah penelitian yang dilakukan, sepasang Kelinci berkembang biak dengan pola deret angka Fibonacci ini.<br /><br />Dan masih banyak hal lain yang berkaitan dengan angka ini, yang selengkapnya bisa Anda search di google.<br /><br />Kemenangan Obama dan deret Angka Fibonacci<br /><br />Topik ini hanyalah sebuah tambahan saja. Ada sebuah penelitian yang dipublikasikan pada bulan Juni 2008, pada saat itu masih dalam tahap kampanye calon Presiden Obama dan MacCain, yang mana penelitian tersebut mengemukakan dan tepatnya mungkin meramalkan bahwa Obama akan menjadi Presiden Amerika yang ke-44.<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJm3iO3kmObgg-N1z3J-kTyXTiJUlEsrQfV209Gt3MpfMviH-c2tzS64V3t6lQg7pDl2ANz2OSmZrrFixutRj2pDak_qBN8AFAbAlzZ5eFB8KmZlV3jmmPNHEcjPw95mffVnEN7bJ7NQg/s1600-h/politik+america.gif"><img style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 304px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJm3iO3kmObgg-N1z3J-kTyXTiJUlEsrQfV209Gt3MpfMviH-c2tzS64V3t6lQg7pDl2ANz2OSmZrrFixutRj2pDak_qBN8AFAbAlzZ5eFB8KmZlV3jmmPNHEcjPw95mffVnEN7bJ7NQg/s320/politik+america.gif" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5395733296722739586" /></a><br /><br />dengan kehidupan politik orang kulit hitam di Amerika (African-Americans). Pada penelitian itu disebutkan bahwa berdasarkan deret tahun kejadian politik di Amerika, maka Obama memiliki peluang yang besar untuk menjadi Presiden Amerika.<br /><br /><br />Nah, demikianlah sedikit ulasan mengenai angka Fibonacci atau angka Tuhan yang banyak ditemui pada kejadian di alam. Apakah hal ini kebetulan? Atau memang ini sebenarnya adalah segala sesuatu yang telah dirancang oleh-Nya untuk menunjukkan kebesaran-Nya?<br /><br />Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lengkap, Anda dapat mencarinya di search engine mengenai Fibonacci ini, Anda bisa mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan beberapa kejadian yang terkait dengan Angka Fibonacci.RIJWAhttp://www.blogger.com/profile/11892328149268658583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2277315603890374547.post-71375266289561956332009-09-25T00:17:00.000-07:002009-09-25T00:27:09.428-07:00Pembelajaran Matematika dan Tips Mengerjakan Test <meta equiv="CONTENT-TYPE" content="text/html; charset=utf-12"> <title></title> <meta name="GENERATOR" content="OpenOffice.org 2.4 (Linux)"> <style type="text/css"> <!-- @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } --></style>
<br /><ol style="font-family: arial; color: rgb(0, 0, 0);"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Bacalah soal matematika dengan sungguh-sungguh sebelum memulai perhitungan apapun. Jika Anda membaca sekilas atau terlalu cepat untuk memahami masalah, Anda mungkin salah mengerti apa yang sebenarnya akan dilakukan untuk menyelesaikan masalah.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Bila mungkin, buatlah sebuah diagram. Walaupun Anda mungkin dapat membayangkan dalam pikiran. Sebuah diagram digambar akan membantu anda untuk melengkapi gambar, untuk menambahkan garis bantu, dan untuk melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Jika dalam perhitungan membutuhkan kalkulator yang harus meminjam, pastikan bahwa kalkulator itu sudah akrab dengan anda karena kalkulator yang tidak familiar dengan anda akan dapat menyebabkan salah perhitungan.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Jika anda mengetahui bahwa jawaban anda tidak benar, dan anda tidak dapat menemukan kesalahan anda, mulailah mengerjakan dari awal lagi pada selembar kertas bersih. Seringkali ketika anda mencoba untuk memperbaiki masalah, anda terus mengabaikan kesalahan. memluai mengerjakan dari awal pada selembar kertas bersih akan membiarkan anda berfokus pada pertanyaan, bukan pada berusaha untuk menemukan kesalahan.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Jangan merasa bahwa anda harus menggunakan setiap angka dalam permasalahan ketika anda melakukan perhitungan. Beberapa masalah matematika memiliki informasi lebih. Pertanyaan-pertanyaan ini menguji kemampuan Anda untuk mengenali informasi yang dibutuhkan, serta kemampuan matematika Anda.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Pastikan bahwa anda bekerja dalam satuan ukur yang sama saat melakukan perhitungan. Jika masalah melibatkan inci, centimeter, meter dan lain-lain, pastikan untuk membuat konversi yang sesuai sehingga semua nilai-nilai anda berada dalam satuan ukuran yang sama (misalnya, mengubah semua nilai-nilai ke centimeter).</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Pastikan bahwa jawaban anda "masuk akal" (atau yang logis). Misalnya, jika pertanyaan meminta anda untuk menemukan jumlah kaki dalam sebuah gambar dan jawaban anda adalah angka negatif, maka jawaban ini pasti salah. Atau misalnya jarak yang ditempuh, tidak mungkin hasilnya adalah bilangan negatif.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Ingat, anda mungkin memerlukan informasi tambahan yang diperlukan untuk "memecahkan" masalah sebelum sampai pada jawaban akhir. Pertanyaan-pertanyaan ini disebut "dua langkah" masalah dan untuk menguji kemampuan anda dalam mengenali informasi apa yang dibutuhkan untuk sampai pada sebuah jawaban.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Jika waktu memungkinkan, selesaikan kembali masalah tersebut pada kertas terpisah. Jika jawaban sama seperti jawaban sebelumnya, kemungkinan besar solusi anda benar.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tetaplah percaya diri! Jangan bingung! Fokus pada apa yang anda lakukan itu mengetahui, bukan pada apa yang anda tidak tahu. Kau banyak tahu matematika!</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Ketika diminta untuk "menunjukkan kerja" atau "membenarkan jawaban", jangan malas. Tuliskan segalanya tentang masalah, termasuk pekerjaan yang anda lakukan pada kalkulator anda. Termasuk diagram, perhitungan, persamaan, dan penjelasan yang ditulis dalam kalimat lengkap. Sekarang saatnya untuk "pamer" apa yang anda benar-benar dapat melakukannya dengan masalah ini.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Jika anda "terjebak" pada masalah tertentu, lanjutkan dengan mengerjakan sisa soal ujian. Sering kali, saat anda memecahkan masalah baru, anda akan mendapatkan ide tentang bagaimana untuk memecahkan masalah yang sulit yang belum anda ketemukan.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Jika anda tidak bisa menentukan jawaban sebuah pertanyaan, buatlah tebakan jawaban. Pikirkan tentang masalah dan informasi yang anda ketahui benar. Menebak yang logis berdasarkan kondisi masalah.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Dalam masalah-masalah tertentu, anda mungkin mampu "menebak" dan memperkirakan jawaban. Setelah anda melakukan perhitungan, lihatlah apakah jawaban akhir anda mendekati dengan hasil tebakan jawaban anda.</p> </li></ol> RIJWAhttp://www.blogger.com/profile/11892328149268658583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2277315603890374547.post-72491335624086274282009-09-15T04:39:00.000-07:002009-09-15T04:42:32.868-07:00Matematika Dapat Membantu Menyembuhkan Leukemia<h2><a href="http://kosongempat.wordpress.com/2008/09/22/matematika-dapat-membantu-menyembuhkan-leukemia/" title="Permalink"><br /></a></h2> <div> <div style="text-align: center;"><img class="pic" src="http://www.klikdokter.com/userfiles/leukimia.JPG" alt="" width="250" height="179" /></div> <div style="text-align: center;"><strong>Anak Dalam Tahap Lanjut Leukemia</strong></div> <div style="text-align: center;"> <p style="text-align: center;"><em>Sumber : www.greendiary.com</em></p> <p>Ketika banyak anak-anak mengeluh bahwa matematika di sekolah sulit dan tidak banyak berguna bagi kehidupan nyata, maka jawaban baru yang dikemukakan saat ini adalah bahwa dengan matematika kita dapat menyembuhkan kanker.</p></div> <p style="text-align: center;">Dalam penelitian terbaru yang mengkombinasikan matematika dan ilmu kedokteran, para peneliti telah menemukan bahwa pasien dengan Leukemia Mielositik /Granulositik Kronik (LMK) dapat disembuhkan dengan pemberian vaksin kanker yang optimal, dimana waktu diberikannya akan tergantung dari respon kekebalan tubuh masing-masing.</p> <p style="text-align: center;">Di dalam jurnal PLoS Computational Biology edisi Juni tanggal 20 kemarin, profesor matematika Doron Levy dari Universitas Maryland, profesor di bidang hematologi Peter P. Lee dari Fakultas Kedokteran Stanford, dan Dr. Peter S. Kim, Ecole Superieure d’Electriciter (Gif-sur-Yvette, France), menjelaskan bahwa mereka telah berhasil menciptakan sebuah rumus matematika yang dapat memprediksikan respon kekebalan anti-leukemia pada pasien dengan LMK yang menggunakan obat imatinib. Respon kekebalan tubuh ini dapat distimulasi dengan suatu cara yang mungkin dapat memyembuhkan leukemia.</p> <p style="text-align: center;">“Dengan mengkombinasikan data baru biologi dan rumus matematika, kami menemukan aturan untuk menciptakan suatu terapi yang dapat menyesuaikan diri dengan spesifikasi masing-masing pasien,” kata Levy. “Berikan kami 1000 pasien dan dengan rumus matematika ini, kami dapat memberikan anda 1000 rencana terapi yang berbeda.”</p> <p style="text-align: center;"><strong>Matematika dan Leukemia</strong></p> <p style="text-align: center;"><strong><span style="font-weight: normal;">Pernikahan antara ilmu matematika dan biologi ini hanyalah awal dari perkembangan terbaru di dunia kedokteran, masih banyak lagi perhitungan-perhitungan lainnya untuk membantu mengerti bagaimana leukemia terjadi dan perkembangannya. Penelitian Levy, Lee, dan Kim berbeda perhitungan dalam hubungannya dengan efek dari obat imatinib, obat yang telah berhasil membuat remisi pada pasien LMK.</span></strong></p> <p style="text-align: center;">Mereka ingin melihat apakah mereka dapat membangun suatu model matematika, atau seperangkat aturan yang dapat meningkatkan kemungkinan untuk remisi pada masing-masing pasien penderita leukemia. Selama jangka waktu 4 tahun, laboratorium Lee mengumpulkan data dari pasien LMK, mengukur kadar kekuatan dari respon kekebalan tubuh mereka, dalam bentuk jumlah dan aktivitas dari sel T anti-leukemia, pada waktu yang berbeda selama terapi imatinib.</p> <p style="text-align: center;">“Hasil yang kami peroleh menggambarkan bahwa bukan hanya obat yang membuat remisi leukemia, namun juga respon kekebalan tubuh alami,” kata Levy. “ Setelah memulai pengobatan dengan imatinib, respon kekebalan anti-leukemia di tubuh secara perlahan-lahan meningkat. Meskipun begitu, respon anti-leukemia di tubuh akan melemah setelah mencapai puncaknya. Hal ini sering terjadi di dalam terapi.”</p> <p style="text-align: center;">“Sel Leukemia masih tetap ada, namun dalam jumlah yang minimal yang dapat menyebabkan respon kekebalan tubuh menurun. Sayangnya, waktu ini adalah saat yang sangat tepat bagi sel kanker untuk menjadi sel yang resisten (kebal) obat dan membuat terapi menjadi tidak efektif.”</p> <div style="text-align: center;"><img class="pic" src="http://www.klikdokter.com/userfiles/leukimia2.JPG" alt="" width="250" height="188" /></div> <div style="text-align: center;"><em>Sumber : www.leukemia101.com</em></div> <p style="text-align: center;"><strong>Waktu Terbaik untuk Respon Kekebalan Tubuh</strong></p> <p style="text-align: center;">Selain data klinis dari Lee mengenai kekebalan tubuh, model matematika yang dibuat oleh Levy menyatakan bahwa kekebalan tubuh pasien sebaiknya di “boosted” pada waktu respon kekebalan tubuhnya mulai melemah. Stimulasi dapat diambil dalam bentuk vaksin kanker, dimana darah pre-terapi dari pasien diambil dan dilakukan radiasi untuk mematikan sel kanker aktif, kemudian dimasukkan kembali ke tubuh pasien. Suatu stimulasi yang sangat kuat dalam hal sistim kekebalan tubuh dilakukan secara in vitro di dalam laboratorium Lee.</p> <p style="text-align: center;">“Pendekatan matematika ini menunjukkan bahwa sangat penting untuk menghubungkan antara vaksin kanker dengan profil kekebalan tubuh di masing-masing individu,” kata Levy. “Stimulasi matematika menyatakan bahwa vaksin yang diberikan pada permulaan bulan sebelum terapi dimulai tidak akan ada efeknya dalam perkembangan penyakit, sebaliknya, waktu pemberian vaksin yang tepat dapat menyembuhkan penyakit.”</p> <p style="text-align: center;"><strong>Terapi Pengobatan Individu</strong></p> <p style="text-align: center;">Dinamika dari kekebalan tubuh pasien berbeda-beda. Disinilah matematika dapat berperan, kata Levy,”Kita dapat menemukan aturan yang dapat diaplikasikan pada masing-masing pasien. Kita dapat mengukur parameter pasien untuk menemukan dosis mana yang paling efektif. Matematika menyediakan peralatan yang dibutuhkan untuk menyesuaikan pengobatan kepada pasien.”</p> <p style="text-align: center;">“Sementara beberapa parameter dapat diukur di laboratorium, model matematika membantu kita mengerti mekanisme mengontrol penyakit dan menunjukkan bagaimana cara menggunakan pengetahuan tersebut untuk keuntungan kita.”</p><p style="text-align: center;">Diambil dari: http://kosongempat.wordpress.com/2008/09/22/matematika-dapat-membantu-menyembuhkan-leukemia/<br /></p> </div>RIJWAhttp://www.blogger.com/profile/11892328149268658583noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2277315603890374547.post-65662837331261880742009-09-03T06:47:00.000-07:002009-09-03T06:50:42.328-07:00Lomba Kreasi dan Inovasi Media Pembelajaran Tingkat Nasional Guru SMP 2009<div class="entry"><div class="snap_preview"><strong>Tema</strong> <p> Media pembelajaran untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif, efisien, dan mengembangkan kemandirian dalam belajar.</p><strong></strong><strong>Tujuan</strong><br /><p> Tujuan diselenggarakan lomba ini adalah</p> <p>1. Memotivasi guru SMP seluruh Indonesia untuk berkreasi, melakukan inovasi, dan menggunakan media pembelajaran untuk pembelajaran yang efektif, efisien, dan menyenangkan<br />2. Menciptakan wahana tukar pengalaman dalam menciptakan, melakukan inovasi, dan menggunakan media pembelajaran yang secara empiris terbukti memfasilitasi pembelajaran yang efektif, efisien, dan menyenangkan</p> <p><strong>Lingkup Lomba</strong><br />1. Karya yang dilombakan merupakan hasil penelitian, termasuk penelitian tindakan kelas yang berfokus pada pengembangan/penciptaan, inovasi, dan pemanfaatan media pembelajaran baik media sederhana atau multimedia untuk pembelajaran mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, bahasa Inggris, IPS dan PKn. Media pembelajaran yang dimaksud telah digunakan dalam proses pembelajaran dan secara empiris memfasilitasi pembelajaran yang efektif, efisien interaktif, menyenangkan, memotivasi peseta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik dalam belajar<br />2. Karya sebagai hasil dari pelaksanaan lesson study yang melibatkan pengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran secara dominan dapat diikutkan dalam lomba ini</p> <p><strong>Kerangka Karya Kreasi dan Inovasi Media Pembelajaran</strong><br />1. Bagian Awal</p> <p>1. Halaman Judul<br /> 1. Judul singkat, jelas, relevan dengan isi tulisan, dan diketik dengan huruf kapital<br /> 2. Nama Penulis<br /> 3. Mata Pelajaran yang diampu<br /> 4. Tahun penulisan<br />2. Halaman pengesahan/persetujuan kepala sekolah yang menyatakan pengesahan atau persetujuan kepala sekolah dengan bukti tanda tangan, nama, NIP/NIGB/NIY (atau lainnya kalau ada) dan stempel sekolah yang bersangkutan.<br />3. Pernyataan bahwa karya ilmiah tersebut belum pernah diikutkan dalam lomba sejenis pada tingkat nasional<br />4. Kata Pengantar<br />5. Daftar isi, Daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran bila ada<br />6. Abstrak</p> <p>2. Bagian<br /> 1. Pendahuluan</p> <p> 1. Latar belakang<br /> 2. Fokus pengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran<br /> 3. Rumusan masalah atau pertanyaan penelitian<br /> 4. Tujuan dan manfaat penelitian,<br /> 5. Definisi operasional sejumlah istilah penting</p> <p>2. Kajian Pustaka:<br /> 1. Kajian teori-teori yang relevan dan hasil-hasil penelitian sebelumnya<br /> 2. Media yang dikembangkan<br /> 3. Kerangka berfikir<br /> 3. Metodologi penelitian:<br /> 1. Jenis penelitian<br /> 2. Subjek penelitian<br /> 3. Teknik dan instrument pengumpulan data, termasuk validitas dan relibilitas instrumen<br /> 4. Teknik analisis data, kuantitatif dan/atau kualitatif<br /> 5. Prosedur penelitian</p> <p> 4. Laporan hasil<br /> 1. Hasil penelitian<br /> 2. Analisis hasil penelitian</p> <p> 5. Kesimpulan dan saran-saran</p> <p>3. Bagian<br /> 1. Daftar pustakan<br /> 2. Lampiran data yang diperlukan secukupnya untuk menunjang kebenaran laporan<br /> 3. Lampiran biodata peserta yang disahkan oleh kepala sekolah</p> <p><strong>Ketentuan Lomba</strong></p> <p> 1. lomba bersifat perseorangan dan kelompok untuk guru SMP baik negeri maupun swasta seluruh Indonesia. Untuk karya kelompok, apabila apabila karya yang dilombakan tersebut lolos penilaian naskah, yang diundang untuk memaparkan karya tersebut hanya satu, yaitu ketua kelompok atau yang mewakilinya.<br />2. Karya lomba berupa hasil penelitian, penelitian tindakan kelas, dan lesson study yang dilaksanakan dalam dua tahun terakhir (2008 dan 2009)<br />3. Peserta lomba hanya diperbolehkan mengirimkan satu karya (naskah) yang sesuai dengan bidang tugas yang menjadi tanggungjawabnya.<br />4. Surat pernyataan penulis, bahwa naskah lomba tersebut asli hasil karya sendiri, bukan plagiat/jiplakan, dan belum pernah MENANG pada lomba tingkat nasional, baik di dalam maupun di luar Departemen Pendidikan Nasional yang diketahui oleh kepala sekolah.<br />5. diketik 2 (dua) spasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, Karya mapel Bahasa Inggris ditulis dalam bahasa Inggris.<br />6. Panjang karya (naskah) maksimal 20 halaman kertas berukuran A4, tidak termasuk bagian awal dan lampiran-lampiran. Apabila media yang dikembangkan berupa benda benda, misalnya model, charta, dan benda sesungguhnya dibawa/ditunjukkan pada saat penilaian babak II apabila karya tersebut lolos penilaian babak I.<br /> 7. Naskah lomba dijilid dan diberi sampul :<br /> 1. Warna Hijau untuk mapel IPA<br /> 2. Warna merah untuk mapel IPS<br /> 3. Warna biru untuk mapel Bahasa Inggris<br /> 4. Warna abu-abu muda mapel PKn<br /> 5. Warna kuning untuk mapel Matematika<br /> 6. Warna ungu untuk mapel bahasa Indonesia<br /> 8. Karya/naskah dikirim ke alamat:<br /> Panitia Lomba Kreasi Dan Inovasi Media Pembelajaran<br /> Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama<br /> Kegiatan Peningkatan Mutu Pembelajaran SMP<br /> Gedung E Lantai 16 Depdiknas<br /> Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat<br /> Telepon : 021-5725651, 5725685, 57900342<br /> FAX : 021-57900083<br />Karya (Naskah) dapat diterima oleh panitia sejak 1 September 2009 dan selambat-lambatnya 30 September 2009 (Cap Pos). Naskah yang diterima setelah 30 September 2009 dinyatakan gugur.<br />Penilaian dilakukan dalam dua babak, yaitu babak I (penilaian laporan/naskah karya ilmiah) dan babak II (penilaian I dilakukan untuk menentukan karya terbaik untuk masing-masing mata pelajaran dari setiap propinsi yang akan diundang untuk mengikuti penilaian babak II.<br />Pemenang per mapel ditentukan berdasarkan nilai tertinggi gabungan antara penilaian babak I (bobot 70%) dan babak II (bobot 30%).</p> <p>Jadwal<br />Penerimaan karya 1-30 September 2009<br />Penilaian babak I 12-16 Oktober 2009<br />Pengumuman kontestan yang lolos ke penilian babak II 19-23 Oktober 2009<br />Penilaian babak II 9-14 November 2009</p> <p>Penghargaan Bagi Pemenang<br />Pemenang diberi piagam dan hadiah berupa uang :<br />Pemenang pertama : Rp. 8.000.000,-<br />Kedua : Rp. 6.000.000,-<br />Ketiga : Rp. 5.000.000,-</p> <p>Untuk setiap mata pelajaran dari Departemen Pendidikan Nasional, Pajak ditanggung pemenang</p> </div> </div>RIJWAhttp://www.blogger.com/profile/11892328149268658583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2277315603890374547.post-49166145375687560672009-08-31T03:20:00.000-07:002009-08-31T03:22:45.979-07:00”Meramal” Masa Depan dengan Matematika <meta equiv="CONTENT-TYPE" content="text/html; charset=utf-8"> <title></title> <meta name="GENERATOR" content="OpenOffice.org 2.4 (Linux)"> <style type="text/css"> <!-- @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } --> </style> <p style="margin-bottom: 0cm; line-height: 0.4cm; font-family: times new roman;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">MATEMATIKA? Bidang studi yang satu ini hingga kini masih dianggap hantu yang menakutkan bagi anak-anak, bahkan orang dewasa sekalipun, kendati tanpa alasan yang jelas. Kondisi ini diperparah dengan sosok guru yang tidak bersahabat dengan mereka. Maka tidaklah berlebihan manakala ujian tiba hasilnya kurang memuaskan jika kita tidak mau mengatakan gagal total.
<br />
<br />Di lain pihak, matematika dianggap bidang studi yang sangat diperlukan bagi kelangsungan hidup. Matematika adalah dasar segala dasar untuk memudahkan belajar bidang studi lain. Memang demikian keadaannya, seseorang yang telah menguasai matematika akan mudah mempelajari hal lainnya. Akan tetapi selalu saja anak atau peserta didik merasa tidak nyaman.
<br />
<br />Melihat gelagat demikian tentunya kita tidak boleh diam, solusi apa yang dapat memberikan angin kesegaran bagi peserta didik. Paling tidak membuat anak-anak kita tetap berkutat dengan bidang studi yang satu ini. Toh dari dulu hingga sekarang belajar adalah "mainan" yang menyenangkan bagi anak-anak. Belajar adalah gula-gula yang setiap saat didambakan. Belajar adalah pengalaman yang menakjubkan bagi semua orang.
<br />
<br />Anak akan terus beranggapan demikian, kecuali jika orang dewasa berhasil meyakinkan bahwa belajar adalah racun bagi kehidupan. Tentu ini tidak diinginkan bukan? Yang jelas kondisi ini akan tetap menyenangkan mana kala peserta didik terlibat di dalamnya. Toh belajar bukanlah satu arah, di mana anak harus dicekoki dengan berbagai macam teori atau rumusan. Tetapi belajar adalah permainan yang menggairahkan, belajar adalah saripati kehidupan di mana dan kapan pun berada.
<br />
<br />Kita sebagai orang tua tentunya akan sependapat seperti itu. Yang jelas formula apa yang dapat membangkitkan anak- anak kita mampu keranjingan dengan matematika. Toh berbagai macam metode maupun jurus sudah dikerahkan, tetapi tetap saja peserta didik menganggap pelajaran ini penghambat kemajuan.
<br />
<br /></span><span style="font-size:100%;"><b>Meramal masa depan
<br />
<br /></b></span><span style="font-size:100%;">Belakangan ini penulis sering diminta memberikan formula "jitu" bagaimana caranya menumbuhkembangkan anak-anak agar mencintai matematika. Tentu permintaan ini tidak berlebihan setelah mereka, khususnya orangtua peserta didik merasakan anaknya tidak lagi mengeluh ataupun takut. Malahan mereka hampir setiap melakukan kegiatan dihubung-hubungkan dengan matematika. Salah satunya tatkala penulis memberikan permainan yang mampu membuat mereka berkutat dan tersenyum gembira dengan pelajaran ini.
<br />
<br />Yang lebih mengesan lagi laporan dari orang tua, bahwa anak-anak mereka hampir setiap orang yang ada di rumah ataupun yang dikenal dengan pasti akan diramal dengan matematika. Pendek kata, mereka tidak lagi alergi dengan pelajaran yang satu ini.
<br />
<br />Ada pun yang penulis sodorkan kepada peserta didik ketika itu dengan memberikan permainan yang diberi judul "Meramal masa depan". Memang bisa kita meramal dengan matematika? Pertanyaan ini sering dilontarkan oleh anak-anak ketika penulis mengawali pelajaran ini. Dengan senyum penulis katakan, kenapa tidak? Tidak percaya, mari kita buktikan apa ramalan yang dimaksud.
<br />
<br />Pertama-tama kita membuat tabel seperti di bawah ini:
<br />Setelah membut tabel tersebut barulah kita meramal. Caranya? Misalnya begini, nama penulis Drajat. Kemudian, huruf-
<br />hurufnya kita beri nilai sesuai dengan tabel. D=4, R=18, A=1, J=10, A=1, T=20. Selanjutnya, angka itu dijumlahkan secara
<br />berurut, 4+18+1+10+1+20= 54. Angka hasil adalah 54 merupakan kunci ramalannya. Kemudian, kita lihat angka 54 ini
<br />berada di posisi profesi mana. Ternyata angka 54 menduduki posisi sebagai penulis.
<br />Contoh ramalan lainnya misalkan Nabila Az-Zahra. N=14, A=1, B=2, I=9, L=12, A=1, A=1, Z=26, Z=26, A=1, H=8, R=18, A=1.
<br />Jumlahnya, 14+1+2+9+12+1+1+26+26+1+8+18+1=120. Angka 120 menduduki profesi ilmuwan.
<br />
<br />Mudah, bukan? Supaya lebih seru lagi dalam permainan ramalan ini kita dapat mempraktikkannya dengan mimik muka yang serius. Perlihatkanlah bahwa kita benar-benar seorang peramal masa depan. Sebagai catatan, jika dalam tabel tersebut hanya sampai bilangan 208, kita dapat meneruskannya sampai tak terhingga. Ini bergantung pada kita, sampai angka berapa yang dikehendaki.
<br />
<br />Dari uraian di atas semakin jelaslah bahwa dengan memberikan stimulus semacam begitu ternyata mampu memberikan angin kesegaran, kegembiraan, kenyamanan dan setumpuk motivasi lainnya bagi peserta didik. Tak percaya? Silakan praktikkan pengalaman penulis tersebut.
<br />
<br />Sebagai catatan terakhir, penulis yakin masih banyak cara menuju keberhasilan. Sayang bukan, jika bidang studi yang terus digembar-gemborkan ini harus dibiarkan begitu saja. Ya, boleh dibilang matematikaku sayang matematikaku malang. Yang jelas adakah niat baik dari semua pihak untuk kembali bertanggung jawab terhadap anak didik kita? Sekecil
<br />apa pun yang kita berikan adalah mutiara terbaik. Insya-Allah, Tuhan akan mencatatnya sebagai amalan yang tidak ada bandingnya. Amin.***
<br />
<br />Oleh: Drajat, penggagas petualangan matematika, pengarang buku "Matematika yang Menajubkan" dan salah satu penulis terbaik "Buku Matematika SD" Pusbuk 2003
<br />
<br />Sumber: Republika Online</span></p> RIJWAhttp://www.blogger.com/profile/11892328149268658583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2277315603890374547.post-10929569151540443602009-08-29T04:54:00.000-07:002009-08-29T04:56:45.703-07:0010 TIPS MENGERJAKAN SOAL CERITA <meta equiv="CONTENT-TYPE" content="text/html; charset=utf-8"> <title></title> <meta name="GENERATOR" content="OpenOffice.org 2.4 (Linux)"> <style type="text/css"> <!-- @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } --></style> <meta equiv="CONTENT-TYPE" content="text/html; charset=utf-8"> <title></title> <meta name="GENERATOR" content="OpenOffice.org 2.4 (Linux)"> <style type="text/css"> <!-- @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } --> </style> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="font-family:Nimbus Roman No9 L, serif;"><span style="font-size:100%;"><span lang="sv-SE">Setiap soal cerita memiliki keunikan sendiri. </span><span lang="sv-SE">Seperti halnya sidik jariku yang berbeda dengan sidik jarimu, demikian pula soal cerita masing-masing berbeda. Walaupun soal cerita memiliki kesamaan dan pola. Menghasilkan kesamaan dan pola yang paling banyak akan memudahkan untuk mengerjakan soal cerita. Daftar saran untuk mengerjakan soal cerita membantumu menemukan kesamaan ini. Gunakan sebanyak atau sesedikit mungkin kesamaan untuk mengerjakan soal cerita ini saat kamu memerlukannya untuk menyelesaikan soal cerita.</span></span></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><span style="font-family:Nimbus Roman No9 L, serif;"><span style="font-size:100%;">Menggunakan Gambar</span></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><span style="font-family:Nimbus Roman No9 L, serif;"><span style="font-size:100%;">Banyak orang lebih mudah memahami gambar. Buatlah gambar untuk menununjukkan apa yang sedang terjadi dalam soal cerita. Tandailah gambarmu dengan angka atau nama atau informasi lain yang membantumu memahami situasinya. Berilah informasi lebih banyak atau ubahlah gambar ketika kamu membuat persamaan dari solusinya.</span></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><span style="font-family:Nimbus Roman No9 L, serif;"><span style="font-size:100%;">Membuat daftar</span></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><span style="font-family:Nimbus Roman No9 L, serif;"><span style="font-size:100%;">Cobalah dengan beberapa jawaban. Jika soal menanyakan ada beberapa anak diantara 100 orang, buatlah daftar dari beberapa kombinasi: 90 + 10, 80 + 20 dan sebagainya. Terkadang kamu tidak dapat memecahkan soal dengan membuat daftar, sehingga kamu mengulangi pengerjaan dengan cara sistematis untuk menyelesaikannya. Bahkan jika kamu tidak menemukan jawaban dengan cara ini, cara ini masih memberimu pemahaman kemungkinan jawabannya.</span></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><span style="font-family:Nimbus Roman No9 L, serif;"><span style="font-size:100%;">Menentukan Peubah untuk Mewakili Bilangan</span></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><span style="font-family:Nimbus Roman No9 L, serif;"><span style="font-size:100%;">Tentukan peubah (huruf) untuk mewakili bilangan. Peubah bisa mewakili panjang sebuah perahu atau jumlah orang, tetapi peubah tidak bisa mewakili perahu itu sendiri atau orang. Kamu bisa memilih huruf yang bisa membantu memahami soal. Misalnya kamu bisa menggunakan t untuk mewakili tinggi tubuh orang, tetapi jangan mewakili orang tersebut.</span></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><span style="font-family:Nimbus Roman No9 L, serif;"><span style="font-size:100%;">Menerjemahkan Tanda Hubung dan Kata Kerja</span></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="font-family:Nimbus Roman No9 L, serif;"><span style="font-size:100%;"><span lang="sv-SE">Kamu bisa mengguanakan petunjuk-petunjuk yang terdapat dalam soal untuk membantumu membuat persamaan dengan menerjemahkan kata-kata menjadi simbol matematika. Biasanya kamu bisa menggunakan tanda </span><span lang="sv-SE"><i>plus</i></span><span lang="sv-SE"> untuk mengganti kata </span><span lang="sv-SE"><i>dan</i></span><span lang="sv-SE"> atau </span><span lang="sv-SE"><i>ditambah</i></span><span lang="sv-SE">, tanda </span><span lang="sv-SE"><i>minus</i></span><span lang="sv-SE"> untuk mengganti </span><span lang="sv-SE"><i>kurang dari</i></span><span lang="sv-SE"> atau </span><span lang="sv-SE"><i>diambil</i></span><span lang="sv-SE">. Gunakan </span><span lang="sv-SE"><i>2x</i></span><span lang="sv-SE"> untuk mengganti </span><span lang="sv-SE"><i>dua kali</i></span><span lang="sv-SE">, dan tanda </span><span lang="sv-SE"><i>sama dengan</i></span><span lang="sv-SE"> untuk kata </span><span lang="sv-SE"><i>adalah</i></span><span lang="sv-SE"> dan kata kerja lainnya.</span></span></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><span style="font-family:Nimbus Roman No9 L, serif;"><span style="font-size:100%;">Kamu bisa menulis persamaan dengan susunan yang sama seperti kata petunjuk pada soal. Misalnya:</span></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><span style="font-family:Nimbus Roman No9 L, serif;"><span style="font-size:100%;">Susan memiliki enam lebih banyak dari dua kali banyaknya buku Alicia.</span></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><span style="font-family:Nimbus Roman No9 L, serif;"><span style="font-size:100%;">Kamu bisa menuliskan soal ini dengan: s = 6 + 2a jika kamu memisalkan s untuk mewakili jumlah buku yang dimilki Susan dan a mewakili jumlah buku yang dimiliki Alicia. </span></span> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><span style="font-family:Nimbus Roman No9 L, serif;"><span style="font-size:100%;">Perhatikan Kalimat Terakhir</span></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><span style="font-family:Nimbus Roman No9 L, serif;"><span style="font-size:100%;">Perhatikanlah kalimat terakhir pada soal. Kalimat terakhir biasanya menyebutkan kepanjangan dari peubah. Kalimat terakhir juga memberimu petunjuk jika kamu harus menggunakan rumus tradisional untuk luas, jarak, bunga atau volume.</span></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><span style="font-family:Nimbus Roman No9 L, serif;"><span style="font-size:100%;">Misalnya:</span></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><span style="font-family:Nimbus Roman No9 L, serif;"><span style="font-size:100%;">Marille dan Susan berlomba lari. Marille selesai dua menit sebelum Susan, tetapi dia berlari menempuh jarak kurang dari satu meter dari jarak yang ditempuh Susan. Jika mereka lari dengan kecepatan yang sama dan total jarak mereka tempuh (saling ditambahkan) sembilan kilometer, maka berapa waktu yang diperlukan keduanya?</span></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="font-family:Nimbus Roman No9 L, serif;"><span style="font-size:100%;"><span lang="sv-SE">Bacalah semua kata-katanya. Perhatikan kalimat terakhir dan bahkan frase terakhir pada kalimat terakhir. Ini menanyakan jumlah waktu yang diperlukan. Rumus untuk kalimat terakhir adalah </span><span lang="sv-SE"><i>s = vt</i></span><span lang="sv-SE"> yang berarti </span><span lang="sv-SE"><i>jarak sama dengan kecepatan kali waktu</i></span><span lang="sv-SE">. </span></span></span> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><span style="font-family:Nimbus Roman No9 L, serif;"><span style="font-size:100%;">Mencari Rumus</span></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><span style="font-family:Nimbus Roman No9 L, serif;"><span style="font-size:100%;">Jika memungkinkan, gunakan rumus sebagai persamaanmu atau sebagai bagian dari persamaanmu. Rumus merupakan tempat yang bagus untuk memulai hubungan. Simpanlah rumus-rumus baku ditempat yang mudah didapat ketika kamu ingin membutuhkannya. (Kamu bisa menggunakan sobekan kertas untuk menulis rumus-rumus baku yang diletakkan di depan buku ini sebagai rujukan). Kenalilah arti peubah dalam soal.</span></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><span style="font-family:Nimbus Roman No9 L, serif;"><span style="font-size:100%;">Menyederhanakan dengan Substitusi</span></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><span style="font-family:Nimbus Roman No9 L, serif;"><span style="font-size:100%;">Carilah peubah-peubah yang memiliki hubungan dengan peubah lain dan cobalah menyatakan salah satu peubah itu dalam bentuk suku lainnya. Misalnya, jika satu sisi segitiga adalah dua kali panjang sisi lainnya, kamu bisa menyatakan dua sisi tersebut sebagai x dan 2x bukannya x dan y.</span></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><span style="font-family:Nimbus Roman No9 L, serif;"><span style="font-size:100%;">Menyelesaikan Persamaan</span></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><span style="font-family:Nimbus Roman No9 L, serif;"><span style="font-size:100%;">Terjemahkan cerita menjadi bentuk persamaan yang menunjukkan situasi dan hubungan yang dinyatakan dalam soal. Selesaikan persamaan dengan hati-hati, dengan menggunakan aturan aljabar.</span></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><span style="font-family:Nimbus Roman No9 L, serif;"><span style="font-size:100%;">Memeriksa Apakah Jawaban Masuk Akal</span></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><span style="font-family:Nimbus Roman No9 L, serif;"><span style="font-size:100%;">Ketika kamu memperoleh jawabannya, putuskan apakah jawaban tersebut sesuai di dalam konteks soal. Jika kamu menghitung tinggi seseorang, dan jawabannya 240 meter, kemungkinan kamu membuat kesalahan. Membuat jawaban masuk akal tidak menjamin jawabanmu benar, tetapi ini merupakan periksa awal untuk mengetahui apakah jawabanmu salah.</span></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><span style="font-family:Nimbus Roman No9 L, serif;"><span style="font-size:100%;">Memeriksa Apakah Jawabannya Benar</span></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><span style="font-family:Nimbus Roman No9 L, serif;"><span style="font-size:100%;">Jika kamu menentukan bahwa jawabanmu masuk akal, periksalah hitungannya secara aljabar. Lakukan dengan memasukkan penyelesaian kembali ke persamaan awal dan periksalah. Jika penyelesaian tersebut benar, kemudian masukkan jawabanmu ke soal cerita untuk memeriksa apakah jawabanmu tersebut sesuai dengan situasi dan hubungan dalam soal.</span></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="font-family:Nimbus Roman No9 L, serif;"><span style="font-size:100%;"><span lang="sv-SE"><i>Diambil dari </i></span><span lang="sv-SE"><i>: Aljabar For DUMMIES karya Mary Jane Sterling.</i></span></span></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">
<br /></p> RIJWAhttp://www.blogger.com/profile/11892328149268658583noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2277315603890374547.post-86530632981442920322009-08-14T18:57:00.000-07:002009-08-14T18:59:10.465-07:00Matematika Alam Semesta<div class="content"> <div class="snap_preview"><p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: left;"><strong><span style="font-size: 9pt; color: navy; font-family: Verdana;"><span> A.<span style="font-family: ""; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></strong><span dir="ltr"><strong><span style="font-size: 9pt; color: navy; font-family: Verdana;">Pendahuluan</span></strong></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Matematika merupakan ilmui pengetahuan dasar yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari hari baik secara langsung maupun tidak langsung. Matematika juga merupakan ilmu yang tidak terlepas dari agama. Pandangan ini dengan jelas dapat diketahui kebenarannya dari ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan Matematika, diantaranya adalah ayat-ayat yang berbicara mengenai bilangan, operasi bilangan dan adanya perhitungan. Hal ini terdapat dalam al-Qur’an surat ke-19 dalam Surat Maryam ayat 93-94 yang</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Artinya: </span><span style="font-size: 9pt;" dir="rtl" lang="AR-SA"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 0pt 63pt; text-indent: -27pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">93.<span> </span>Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan yang Maha Pemurah selaku seorang hamba.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 0pt 63pt; text-indent: -27pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">94.<span> </span>Sesungguhnya Allah Telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Menurut Nauval (2005:68), al-Qur’an tidak hanya menyeru pada agama. Dengan tegas al-Qur’an menyeru agar manusia mengadakan studi dalam berbagai jenis ilmu, termasuk Matematika.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Dalam al-Qur’an surat ke-74 (al-Muddatstir) ayat 30-31menyebutkan bahwa:</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Artinya: </span><span style="font-size: 9pt;" dir="rtl" lang="AR-SA"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">30.<span> </span>Dan di atasnya ada sembilan belas (Malaikat penjaga).</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">31.<span> </span>Dan tiada kami jadikan Penjaga neraka itu melainkan dari malaikat: dan tidaklah kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orng-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan Ini (bilangan sembilan belas) sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan dia sendiri. dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Tidak seperti bilangan yang lain, bilangan sembilan belas (19) hanya disebut sekali dalam al-Qur’an dan tidak jelaskan tafsirannya secara langsung, sehingga memunculkan teka-teki. Teka-teki ini kemudian mengundang para peneliti untuk mengkajinya, sehingga akhirnya ditemukan keunikan atau keajaiban dalam bilangan sembilan belas 19. keajaiban bilangan ini pertama kali ditemukan oleh seorang sarjana Mesir yang bernama <em>Rasyad Khalifa </em>dengan bantuan komputer. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Diantara yang berkaitandengan keunikan bilangan sembilan belas (19) tersebut adalah <em>basmalah, </em>yang merupakan permulaan dari tiap-tiap surat dalam al-Qur’an (kecuali surat ke 9, yaitu surat at-Taubah). Oleh karena itu kami tertarik untuk mengkaji tentang keunikan bilangan sembilan belas (19) ini.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Berdasarkan hal tersebut diatas, makalah ini kami beri judul ” Keteraturan Pola pada Teks Basmalah Dalam al-Qur’an ”. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 0pt 45pt; text-indent: -27pt; text-align: justify;"><strong><span style="font-size: 9pt; color: navy; font-family: Verdana;" lang="SV"><span>B.<span style="font-family: ""; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></strong><span dir="ltr"><strong><span style="font-size: 9pt; color: navy; font-family: Verdana;" lang="SV">Pembahasan Tentang Matematika Alam Semesta</span></strong></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Dalam ensiklopedi Islam terbitan PT. Ichtiyar Baru Van Hoeve, Jakarta, cetakan kedua tahun 1994, kedudukan basmalah dalam al-Qur’an diuraikan secara luas. Berikut kutipannya:</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">BASMALLAH. Ucapan <em>Bismi Allah ar-Rahman ar-Rahim<span> </span></em>ini bisa disingkat dengan ”bismillah”. Dalam al-Qur’an terdapat 114 basmalah, 113 terdapat di awal setiap surat dan satu berada di tengan surat an-Naml (ayat 30). Ada satu surat yang tidak dimulai dengan basmalah yaitu surat at-Taubah. Para ulama sepakat bahwa basmalah yang ada dalam surat an-Naml termasuk ayat al-Qur’an. Tetapi mereka berbeda pendapat tentang kedudukan basmalah yang di awal surat al-Fatihah dan awal setiap surat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Pada garis besarnya, perbedaan pendapat tersebut adalah sebagai berikut;</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 0pt 18pt; text-indent: -18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV"><span>1.<span style="font-family: ""; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span dir="ltr"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Madzhab Imam Maliki berpendapat bahwa basmalah tidak termasuk ayat dalam al-Fatihah dan surat-surat lainnya, tetapi termasuk salah satu ayat dari surat an-Naml.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 0pt 18pt; text-indent: -18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV"><span>2.<span style="font-family: ""; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span dir="ltr"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Madzhab Imam Hanafi berpendapat bahwa basmalah itu termasuk ayat yang sempurna dari al-Qur’an yang diturunkan untuk memisahkan antara satu surah dengan surah yang lainnya. Tetapi tidak termasuk ayat dalam surat al-Fatihah.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 0pt 18pt; text-indent: -18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV"><span>3.<span style="font-family: ""; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span dir="ltr"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Madzhab Imam Syafi’i berpendapat bahwa basmalah termasuk ayat dari surat al-Fatihah dan termasuk ayat dari setiap surat. (Khalifah, 2003:45).</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Berikut ini akan disajikan beberapa keterangan pola yang berkaitan dengan basmalah yang disebut dengan struktur bilangan sembilan belas (19).</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 0pt 18pt; text-align: justify;"><strong><span style="text-decoration: underline;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Keteraturan Pola Bilangan Sembilan Belas (19) Dalam Basmalah</span></span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Pola 1 (satu)</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Bacaan teks <em>bismillahirrahmanirrahim </em>atau yang biasa disebut basmalah terdiri dari (19) sembilan belas huruf hijaiyyah. Yaitu 19 habis dibagi 19 karena 19 = 19 X 1.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 0pt 18pt; text-indent: 36pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Tabel 2.1</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 0pt 18pt; text-indent: 36pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Huruf-huruf Hijaiyyah Pembentuk Teks Basmalah</span></p> <table class="MsoTableGrid" style="margin: auto auto auto 23.4pt; width: 93.54%; border-collapse: collapse;" width="93%" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody> <tr> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0pt 5.4pt; width: 16.64%; background-color: transparent;" width="16%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">NO</span></strong></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 83.36%; background-color: transparent;" width="83%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">HURUF HIJAIYYAH</span></strong></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 16.64%; background-color: transparent;" width="16%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">1</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 83.36%; background-color: transparent;" valign="top" width="83%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: "";" dir="rtl" lang="AR-SA">ب</span></strong><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV"></span></strong></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 16.64%; background-color: transparent;" width="16%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">2</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 83.36%; background-color: transparent;" valign="top" width="83%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: "";" dir="rtl" lang="AR-SA">س</span></strong><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV"></span></strong></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 16.64%; background-color: transparent;" width="16%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">3</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 83.36%; background-color: transparent;" valign="top" width="83%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: "";" dir="rtl" lang="AR-SA">م</span></strong><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV"></span></strong></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 16.64%; background-color: transparent;" width="16%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">4</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 83.36%; background-color: transparent;" valign="top" width="83%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: "";" dir="rtl" lang="AR-SA">ا</span></strong><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV"></span></strong></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 16.64%; background-color: transparent;" width="16%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">5</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 83.36%; background-color: transparent;" valign="top" width="83%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: "";" dir="rtl" lang="AR-SA">ل</span></strong><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV"></span></strong></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 16.64%; background-color: transparent;" width="16%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">6</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 83.36%; background-color: transparent;" valign="top" width="83%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: "";" dir="rtl" lang="AR-SA">ل</span></strong><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV"></span></strong></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 16.64%; background-color: transparent;" width="16%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">7</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 83.36%; background-color: transparent;" valign="top" width="83%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: "";" dir="rtl" lang="AR-SA">هـ</span></strong><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV"></span></strong></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 16.64%; background-color: transparent;" width="16%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">8</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 83.36%; background-color: transparent;" valign="top" width="83%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: "";" dir="rtl" lang="AR-SA">ا</span></strong><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV"></span></strong></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 16.64%; background-color: transparent;" width="16%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">9</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 83.36%; background-color: transparent;" valign="top" width="83%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: "";" dir="rtl" lang="AR-SA">ل</span></strong><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV"></span></strong></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 16.64%; background-color: transparent;" width="16%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">10</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 83.36%; background-color: transparent;" valign="top" width="83%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: "";" dir="rtl" lang="AR-SA">ر</span></strong><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV"></span></strong></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 16.64%; background-color: transparent;" width="16%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">11</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 83.36%; background-color: transparent;" valign="top" width="83%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: "";" dir="rtl" lang="AR-SA">ح</span></strong><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV"></span></strong></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 16.64%; background-color: transparent;" width="16%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">12</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 83.36%; background-color: transparent;" valign="top" width="83%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: "";" dir="rtl" lang="AR-SA">م</span></strong><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV"></span></strong></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 16.64%; background-color: transparent;" width="16%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">13</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 83.36%; background-color: transparent;" valign="top" width="83%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: "";" dir="rtl" lang="AR-SA">ن</span></strong><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV"></span></strong></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 16.64%; background-color: transparent;" width="16%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">14</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 83.36%; background-color: transparent;" valign="top" width="83%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: "";" dir="rtl" lang="AR-SA">ا</span></strong><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV"></span></strong></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 16.64%; background-color: transparent;" width="16%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">15</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 83.36%; background-color: transparent;" valign="top" width="83%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: "";" dir="rtl" lang="AR-SA">ل</span></strong><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV"></span></strong></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 16.64%; background-color: transparent;" width="16%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">16</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 83.36%; background-color: transparent;" valign="top" width="83%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: "";" dir="rtl" lang="AR-SA">ر</span></strong><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV"></span></strong></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 16.64%; background-color: transparent;" width="16%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">17</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 83.36%; background-color: transparent;" valign="top" width="83%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: "";" dir="rtl" lang="AR-SA">ح</span></strong><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV"></span></strong></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 16.64%; background-color: transparent;" width="16%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">18</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 83.36%; background-color: transparent;" valign="top" width="83%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: "";" dir="rtl" lang="AR-SA">ي</span></strong><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV"></span></strong></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 16.64%; background-color: transparent;" width="16%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">19</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 83.36%; background-color: transparent;" valign="top" width="83%"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: "";" dir="rtl" lang="AR-SA">م</span></strong><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV"></span></strong></p> </td> </tr> </tbody> </table> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 0pt 18pt; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 9pt;" dir="rtl" lang="AR-SA"><span style="font-family: Times New Roman;"> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Pola 2 (dua)</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Teks basmalah terdiri dari 10 huruf yang berbeda, yaitu; </span><span style="font-size: 9pt;" dir="rtl" lang="AR-SA"><span style="font-family: Times New Roman;">ب, س, م, ا, ل, هـ, ر, ح, ي, ن </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Dengan memperhatikan pola 1, dimana teks basmalah terdiri dari 19 huruf, maka hal ini berhubungan dengan jumlah dari huruf ke-1 sampai ke-19, yaitu 1+2+4+…+19 = 120.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">190 habis dibagi 19 karena 190 = 19 X 10.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Pola 3 (tiga)</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Kata ”basmalah” (tanpa diikuti kata ar-Rahman dan ar-Rahim) dalam ayat al-Qur’an disebut sebanyak 3 (tiga) kali, yaitu pada surat<span> </span>al-Fatihah (1) ayat 1,</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 0pt 18pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><em><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">1.<span> </span>Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].</span></em></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV"><span> </span>Surat Huud (11) ayat 41 </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><em><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">41.<span> </span>Dan Nuh berkata: “Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di </span></em><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">waktu<em> berlayar dan berlabuhnya.” Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.</em></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Dan Surat an-Naml (27) ayat 30. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><em><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">30.<span> </span></span></em><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Sesungguhnya<em> surat itu, dari SuIaiman dan Sesungguhnya (isi)nya: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.</em></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">jika bilangan diatas dijumlahkan, maka 3 + (1 + 1) + (11 + 41) + (27 + 30) = 114</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">114 ini akan habis jika dibagi 19, karena 114 = 19 X 6</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Pola 4 (empat)</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Bacaan basmalah dalam al-Qur’an ditamukan sebanyak 114 kali, dengan perincian 112 surat sebagai pembuka surat (kecuali surat (1) al-Fatihah) karena basmalah dianggap termasuk ayat dan surat al-Taubah (9) karena tidak diawali dengan bacaan basmalah, dan 2 surat termasuk ayat / surat al-Fatihah (1) ayat 1 dan surat an-Naml (27) ayat 30.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">114 habis dibagi 19 karena 114 = 19 X 6</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Pola 5 (lima)</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Seperti dijelaskan diatas pada pola 1 dan 2, surat at-Taubah (9) tidak diawali dengan basmalah. Sedang pada surat an-Naml (27), terdapat 2 basmalah, yaitupada permulaan surat dan pada ayat ke-30, sehingga basmalah dalam al-Qur’an tetap berjumlah 114. ada sebuah pola menarik dari 2 hal ini. Bila dihitung dari surat ke-9, maka surat ke-27 merupakan surat ke-19. dengan kata lain, tepat ada 19 surat dari surat ke-9 hingga surat ke-27.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Tabel 2.2</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Nama-Nama Surat Dari Surat Ke-9 Sampai Surat Ke-27</span></p> <table class="MsoTableGrid" style="margin: auto auto auto 5.4pt; border-collapse: collapse;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody> <tr> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0pt 5.4pt; width: 68.4pt; background-color: transparent;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">NO</span></strong></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 183.6pt; background-color: transparent;" valign="top" width="245"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">NOMOR SURAT</span></strong></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 216pt; background-color: transparent;" valign="top" width="288"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">NAMA SURAT</span></strong></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 68.4pt; background-color: transparent;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">1</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 183.6pt; background-color: transparent;" valign="top" width="245"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">9</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 216pt; background-color: transparent;" valign="top" width="288"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">At-Taubah</span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 68.4pt; background-color: transparent;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">2</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 183.6pt; background-color: transparent;" valign="top" width="245"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">10</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 216pt; background-color: transparent;" valign="top" width="288"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Yunus</span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 68.4pt; background-color: transparent;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">3</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 183.6pt; background-color: transparent;" valign="top" width="245"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">11</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 216pt; background-color: transparent;" valign="top" width="288"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Huud</span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 68.4pt; background-color: transparent;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">4</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 183.6pt; background-color: transparent;" valign="top" width="245"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">12</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 216pt; background-color: transparent;" valign="top" width="288"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Yusuf</span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 68.4pt; background-color: transparent;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">5</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 183.6pt; background-color: transparent;" valign="top" width="245"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">13</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 216pt; background-color: transparent;" valign="top" width="288"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Ar-Ra’d</span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 68.4pt; background-color: transparent;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">6</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 183.6pt; background-color: transparent;" valign="top" width="245"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">14</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 216pt; background-color: transparent;" valign="top" width="288"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Ibrahim</span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 68.4pt; background-color: transparent;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">7</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 183.6pt; background-color: transparent;" valign="top" width="245"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">15</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 216pt; background-color: transparent;" valign="top" width="288"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Al-Hijr</span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 68.4pt; background-color: transparent;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">8</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 183.6pt; background-color: transparent;" valign="top" width="245"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">16</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 216pt; background-color: transparent;" valign="top" width="288"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">An-Naml</span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 68.4pt; background-color: transparent;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">9</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 183.6pt; background-color: transparent;" valign="top" width="245"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">17</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 216pt; background-color: transparent;" valign="top" width="288"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Al-Isra’</span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 68.4pt; background-color: transparent;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">0</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 183.6pt; background-color: transparent;" valign="top" width="245"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">18</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 216pt; background-color: transparent;" valign="top" width="288"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Al-Kahfi</span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 68.4pt; background-color: transparent;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">1</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 183.6pt; background-color: transparent;" valign="top" width="245"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">19</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 216pt; background-color: transparent;" valign="top" width="288"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Maryam</span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 68.4pt; background-color: transparent;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">2</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 183.6pt; background-color: transparent;" valign="top" width="245"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">20</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 216pt; background-color: transparent;" valign="top" width="288"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Thaha</span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 68.4pt; background-color: transparent;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">3</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 183.6pt; background-color: transparent;" valign="top" width="245"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">21</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 216pt; background-color: transparent;" valign="top" width="288"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Al-Anbiya’</span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 68.4pt; background-color: transparent;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">4</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 183.6pt; background-color: transparent;" valign="top" width="245"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">22</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 216pt; background-color: transparent;" valign="top" width="288"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Al-Hajj</span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 68.4pt; background-color: transparent;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">5</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 183.6pt; background-color: transparent;" valign="top" width="245"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">23</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 216pt; background-color: transparent;" valign="top" width="288"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Al-Mukminun</span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 68.4pt; background-color: transparent;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">6</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 183.6pt; background-color: transparent;" valign="top" width="245"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">24</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 216pt; background-color: transparent;" valign="top" width="288"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">An-Nur</span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 68.4pt; background-color: transparent;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">7</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 183.6pt; background-color: transparent;" valign="top" width="245"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">25</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 216pt; background-color: transparent;" valign="top" width="288"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Al-Furqan</span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 68.4pt; background-color: transparent;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">8</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 183.6pt; background-color: transparent;" valign="top" width="245"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">26</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 216pt; background-color: transparent;" valign="top" width="288"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Asy-Syu’ara</span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 68.4pt; background-color: transparent;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">9</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 183.6pt; background-color: transparent;" valign="top" width="245"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">27</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 216pt; background-color: transparent;" valign="top" width="288"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">An-Naml</span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 68.4pt; background-color: transparent;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">JUMLAH</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 183.6pt; background-color: transparent;" valign="top" width="245"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">342</span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 216pt; background-color: transparent;" valign="top" width="288"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV"> </span></p> </td> </tr> </tbody> </table> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Pola 6 (enam)</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Pola 5 (lima) menurunkan pola menarik berikutnya. Jika nomor surat dari 9 hingga ke-27 dijumlahkan, maka diperoleh 9 + 10 + 11 + …….+ 27 = 342. Bilangan 342 ini habis dibagi 19 karena 342 = 19 X 18.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Yang menarik dari perhitungan ini adalah adanya bilangan 9, 27, (2 + 7) = 9, kemudian 342 (3 + 4 + 2 = 9) dan 18 (1 + 8 = 9).</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Posisi surat ke-18 tepat berada ditengah. Perhatikan barisan berikut. 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Pola 7 (tujuh)</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Dalam pola 12 disebutkan bahwa bacaan basmalah juga disebutkan dalam surat 27 (an-Naml) ayat 30.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt 18pt; text-indent: 2.25pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Artinya: </span><span style="font-size: 9pt;" dir="rtl" lang="AR-SA"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><em><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">30.<span> </span>Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan Sesungguhnya (isi)nya: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang</span></em><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Jika<span> </span>nomor surat dan nomor ayat dijumlahkan, maka akan diperoleh 27 + 30 = 57. Bilangan 57 ini habis dibagi 19 karena 57 = 19 X 3</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Pola 8 (delapan)</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Jumlah kata dari awal surat an-Naml hingga ayat ke-29 (ayat ke-30 adalah ayat dimana disebutkan basmalah sebagai ayat dari surat an-Naml ini) adalah 342 kata. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">342 habis dibagi 19 karena 342 = 19 X 18</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Pola 9 (sembilan)</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Jumlah ayat dari surat pertama dalam al-Qur’an, yaitu al-Fatihah ada 7. Dalam basmalah tidak dimasukkan dalam hitungan ayat pada permulaan surat-surat lain. Jika 7 ini dikurangi 1 ayat (basmalahnya), dan dikalikan 19, maka hasilnya adalah 114, sebuah jumlah yang sama dengan jumlah seluruh surat dalam al-Qur’an. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">114 habis dibagi 19 karena 114 = 19 X 6</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Pola 10 (sepuluh)</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Jumlah ayat dari surat terakhir dalam al-Qur’an, yaitu an-Nash, ada 6 ayat. Jika dikalikan 19, maka hasilnya adalah 114. ternyata pola 9 dan 10 ini saling berhubungan antara basmalah dengan pembuka al-Qur’an (al-Fatihah) dan penutup al-Qur’an (an-Nash).</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">114 = 19 X 6</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><strong><span style="text-decoration: underline;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Keistimewaan Bilangan 1 Dan 9, Sebagai Penyusun Bilangan 19</span></span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Bilangan 19 tersusun dari bilangan 1 dan 9. bilangan 1 dan 9 ini memiliki keitimewaan yang tidak dimiliki oleh bilangan lainnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Keistimewaan bilangan 1 adalah bahwa semua bilangan asli yang lain berasal dari bilangan 1. Sebagai contoh:</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">2<span> </span>= 1 + 1</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">5<span> </span>= 1 + 1 + 1 + 1 + 1</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">17 = 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Bilangan 1 tidak disebut bilangan prima maupun komposit, karena hanya memiliki 1 faktor atau pembagi, yaitu dirinya sendiri.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Bilangan 1 jika dipangkatkan berapapun, mkaa hasilnya akan selalu sama dengan 1. Sebagai contoh:</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">1 <sup>1<span> </span></sup>= 1</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">1 <sup>19<span> </span></sup>= 1</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">1 <sup>114 </sup>= 1</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">1 <sup>1000<span> </span></sup>= 1</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Bilangan 1 jika dikalikan berapapun, maka hasilnya akan selalu sama dengan bilangan itu sendiri. Sebagai contoh:</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">1 X 1 = 1</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">114 X 1 = 114</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">276 X 1 = 276</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">10003456 X 1 = 10003456 </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Sedangkan keistimewaan bilangan 9 adalah:</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Jumlah digit hasil kali bilangan berapapun dengan bilangan 9 akan selalu sama dengan 9. Sebagai contoh:</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">2 X 9 = 81, 8 + 1 = 9</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">453 X 9 = 4077, 4 + 0 + 7 + 7 = 18, 1 + 8 = 9</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">21584 X 9 = 194256, 1 + 9 + 4 + 2 + 5 + 6 = 27, 2 + 7 = 9</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Jumlah digit dari bilangan berapapun yang dipangkatkan bilangan berapapun akan selalu sama dengan 9. Sebagai contoh:</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">9<sup> 1 </sup>= 9</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">9 <sup>2<span> </span></sup>= 81, 8 + 1 = 9</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">9 <sup>3 </sup>= 729, 7 + 2 + 9 = 18, 1 + 8 = 9</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">9 <sup>4 </sup>= 6561, 6 + 5 + 6 + 1 = 18, 1 + 8 = 9</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-indent: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">9 <sup>5 </sup>= 59049, 5 + 9 + 0 + 4 + 9 = 27, 2 + 7 = 9 </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: justify;"><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="SV">Taken From: <em>Ellok RW.</em></span></strong></p> </div></div>RIJWAhttp://www.blogger.com/profile/11892328149268658583noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2277315603890374547.post-6156450256751948482009-07-28T01:30:00.001-07:002009-07-28T01:30:49.695-07:00SEJARAH TRIGONOMETRITrigonometri (dari bahasa yunani, trigonon = tiga sudut dan metro = mengukur) adalah sebuah cabang matematika yang berhadapan dengan sudut segi tiga dan fungsi trigonometrik seperti sinus, cosinus, dan tangen. Trigonometri memiliki hubungan dengan geometri, meskipun ada ketidaksetujuan tentang apa hubungannya; bagi beberapa orang, trigonometri adalah bagian dari geometri.<br /><br />Sejarah awal<br />Awal trigonometri dapat dilacak hingga zaman Mesir Kuno dan Babilonia dan peradaban Lembah Indus, lebih dari 3000 tahun yang lalu. Matematikawan India adalah perintis penghitungan variabel aljabar yang digunakan untuk menghitung astronomi dan juga trigonometri. Lagadha adalah matematikawan yang dikenal sampai sekarang yang menggunakan geometri dan trigonometri untuk penghitungan astronomi dalam bukunya Vedanga, Jyotisha, yang sebagian besar hasil kerjanya hancur oleh penjajah India.<br />Matematikawan Yunani Hipparchus sekitar 150 SM menyusun tabel trigonometri untuk menyelesaikan segi tiga.<br />Matematikawan Yunani lainnya, Ptolemy sekitar tahun 100 mengembangkan penghitungan trigonometri lebih lanjut.<br />Matematikawan Silesia Bartholemaeus Pitiskus menerbitkan sebuah karya yang berpengaruh tentang trigonometri pada 1595 dan memperkenalkan kata ini ke dalam bahasa Inggris dan PerancisRIJWAhttp://www.blogger.com/profile/11892328149268658583noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2277315603890374547.post-9397187712250481012009-06-18T18:05:00.000-07:002009-06-18T18:06:39.890-07:00Trik belajar matematikaTrik belajar matematika<br /><br />1. Pahami materi (cermati semua informasi yang ada)<br />2. perlu keberanian (berani mencoba), dengan ini kita akan dapat memahami dan menjadi suatu pengalaman yang sulit terlupakan<br /><br />ini trik belajar<br />1. Baca semua yang disampaikan dalam buku<br />2. pahami teori atau rumus-rumus yang ada<br />3. kerjakan soal dari yang termudah (biasanya buku sudah mengurutkannya dalam soal)<br />4. bila mendapat kesulitan, coba periksa dan pahami teori atau rumus-rumusnya kembali<br />5. kalau langkah 1-4 tidak ada kendala, anda harus siap-siap melihat model-model soal yang lain sebagai pengalaman. Bila konsep dasar sudah dimengerti, tingkat soal-soal matematika hanya bermain pada mode-model soal.<br />6. 1-4 anda telah menjadai matematika-mania, jika ditambah dengan no 5, anda telah mahir matematika.<br /><br />Menyelesaikan pertidaksamaan<br />Langkah biasa<br />1. Menyederhanakan pertaksamaan<br />2. Mencari nilai x (menentukan nilai fariabel)<br />3. dari satu dan dua, sehingga dapat ditentukan batas-batas x yang memenuhi pertaksamaan.<br /><br />Menyelesaikan soal<br />1. Gunakan informasi atau data yang ada dalam soal.<br />2. Hubungkan informasi atau data yang ada dengan teori/rumus yang dapat digunakan dalam menyelesaikan soal-soal tersebut. Ingat!, biasanya soal yang bagus tidak berhubungan langsung dengan rumus (lansung bisa didapat hasil), tapi ada beberapa tahap untuk sampai ke-penyelesaian akhir.<br /><br />Cara lain Menyelesaikan soal pilihan ganda pertidaksamaan<br />1. Pilihlan sebuah bilangan yang menghasilkan perhitungan yang mudah bila bilangan itu disubtitusikan ke dalam pertaksamaan<br />2. subtitusikan bilangan yang kita pilih itu ke dalam pertaksamaan dan kemudian periksa kebenaran ketaksamaan yang terjadi.<br />3. bila ketaksamaan yang terjadi itu benar, himpunan penyelesaian yang benar harus mengandung bilangan yang kita pilih tadi. Namun bila salah, kesimpulannya adalah sebaliknya.<br /><br />Penyelesaian persamaan kuadrat soal pilihan ganda<br />• pertama-tama kita ganti dulu peubah yang tidak diketahui nilainya dengan sebuah bilangan nyata sembarang. Bentuk yang terjadi kemudian kita analisis dengan menggunakan rumus-rumus dasar.<br />1. ajukan pertanyaan yang berkaitan dengan data maupun informasi yang tersedia di dalam soal.<br />2. Mengambil kesimpulan dengan data atau informasi yang ada dalam soal.<br />3. Menciptakan cara mudah atau mempercepat untuk menyelesaikan<br /><br />1. simak dengan cermat, adakah rumus dasar yang bisa lansung digunakan untuk menyelesaikan soalnya.<br />2. kalau tidak ada, periksa dengan cermat persamaannya apakah kita perlu melakukan pemisalan<br />3. kalau tidak perlu melakukan pemisalan, periksa model matematikanya yang ditanyakan, apakah kita perlu mengubah model itu menjadi model lain.<br />4. kalau memang harus mengubah modelnya, periksa dengan cermat, apakah kita perlu menggunakan rumus lain sebagai alat bantunya.<br />5. kalau tidak perlu mengubah modelnya, periksa apakah kita perlu melakukan subtitusi.<br />6. periksa pula apakah kita perlu melakukan eliminasi.<br />7. kalau ditanya hubungan antara garis dengan parabolanya, lakukan subtitusi dulu,kemudian periksa diskriminan persamaan kuadratnya.<br />8. bila diketahui gradient persamaan garisnya, simak dengan cermat, apakah kita membutuhkan rumus-rumus turunan sebagai alat bantunya.<br />9. periksa dulu apakah kita perlu menggunakan (kiat smar) untuk menyelesaikan pertaksamaan sebagai alat Bantu.<br />10. kelau soalnya dalam bentuk persamaan tersamar, segera bentuk model matematikanya (model persamaaan kuadratnya), selanjutnya analisis model itu dengan landasan pengetahuan tentang persamaan kuadrat.<br /><br />Memahami soal yang ada<br />1. apakah kita mengetahui arti semua kata yang digunakan?, kalau tidak, carilah di indeks, kamus,definisi dana lain sebagainya.<br />2. apakah kita mengetahui yang dicari atau ditanyakan?<br />3. apakah kita mampu menyajikan soal dengan menggunakan kata-kata sendiri.<br />4. apakah soal dapat disajikan dengan cara lain<br />5. apakah kita dapat menggambar sesuatu yang dapat digunakan sebagai bantuan<br />6. apakah informasi cukup untuk dapat menyelesaikan soal.<br />7. apakah informasi berlebihan.<br />8. apakah ada yang perlu dicari sebelum mencari jawab dari soal.<br /><br />Menyusun suatu strategi<br />1. apakah akan membahas berbagai strategi yang ada, tetapi jangan ragu-ragu untuk mencoba salah satu dari strategi untuk digunakan untuk menyelesaikan soal yang kita hadapi.<br />2. pada umumnya strategi yang berhasil diketemukan seteleh beberapa kali mencoba strategi yang gagal. Kegagalan adalah satu langkah kecil untuk mencapai tujuan yang kita inginkan.<br />Melakukan strategi yang kita inginkan<br />Langkah ini lebih mudah disbanding menyusun strategi. Di sisni hanya diperlukan kesabaran dan kehati-hatian untuk menjalankan.<br /><br />Melihat kembali pekerjaan yagn telah kita lakukan. Selanjutnya, kalau perlu menyusun strategi baru yang lebih baik atau menuliskan jawaban dengan lebih baik.<br /><br />Karasteristik yang baik bagi orang untuk mampu melakukan problem solving<br />1. kemampuan mengerti konsep dan istilah matematika.<br />2. kemampuan untuk mencatat kesamaan, perbedaan dan analogi.<br />3. kemampuan untuk mengidentifikasi elemen terpenting dan memilih prosedur yang benar.<br />4. kemampuan untuk mengetahui hal yang tidak berkaitan.<br />5. kemampuan untuk menaksir dan menganalisa.<br />6. kemampuan untuk memvisualisasi dana menginterpretasi kuantitas atau ruang.<br />7. kemampuan untuk memperumum berdasarkan beberapa contoh.<br />8. kemampuan utnuk berganti metode yang telah diketahui.<br />9. mempunyai keberanian diri yang cukupdan merasa senang terhadap materinya.<br /><br />Saran untuk pengajar<br />1. ajari dengan berbagai strategi yang dapat digunakan untuk berbagai soal<br />2. berikan waktu yang cukup untuk murid mencoba soal yang ada.<br />3. ajaklah murid untuk menyelesaikan dengan cara lain.<br />4. setelah menjawab diperoleh, ajaklah murid untuk melihat kembali, melihat kemungkinan lain, mengatakan dengan bahasa sendir, kemudian ajaklah untuk mencarai penyelesaian dengan cara yang lebih baik.<br />5. jika kita berhadapan dengan materi yang sulit, tidak berarti kita harus menghindar. Tetapi gunakan cukup waktu untuk mengulang dan mengerjakan soal yang lebih banyak. Mulailah dengan mengerjakan soal serupa, dan kemudian soal-soal yang lebih menantang.<br />6. fleksibelitas di dalam pemecahan masalah (problem solving) merupakan perilaku belajar yang baik.RIJWAhttp://www.blogger.com/profile/11892328149268658583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2277315603890374547.post-72425346307509493002009-05-21T19:20:00.000-07:002009-05-21T19:22:26.937-07:00selayang pandang sejarah matematikaPara pahlawan matematika yang terlupakanSaat ini ilmu pengetahuan, khususnya matematika, berkiblat ke negeri Barat (Eropa dan Amerika). Kita hampir tidak pernah mendengar ahli matematika yang berasal dari negeri Timur (Arab Muslim, India, Cina). Yang paling populer kita dengar sebagai matematikawan Arab Muslim yang mempunyai kontribusi terhadap perkembangan matematika adalah Al-Khawarizmi, dikenal sebagai bapak Aljabar, memperkenalkan bilangan nol (0), dan penerjemah karya-karya Yunani kuno.Apakah benar hanya itu kontribusi negeri-negeri timur (khususnya umat Islam) terhadap perkembangan matematika?Kisah angka nolKonsep bilangan nol telah berkembang sejak zaman Babilonia danYunani kuno, yang pada saat itu diartikan sebagai ketiadaan dari sesuatu. Konsep bilangan nol dan sifat-sifatnya terus berkembang dari waktu ke waktu.Hingga pada abad ke-7, Brahmagupta seorang matematikawan India memperkenalkan beberapa sifat bilangan nol. Sifat-sifatnya adalah suatu bilangan bila dijumlahkan dengan nol adalah tetap, demikian pula sebuah bilangan bila dikalikan dengan nol akan menjadi nol. Tetapi, Brahmagupta menemui kesulitan, dan cenderung ke arah yang salah, ketika berhadapan dengan pembagian oleh bilangan nol. Hal ini terus menjadi topik penelitian pada saat itu, bahkan sampai 200 tahun kemudian. Misalnya tahun 830, Mahavira (India) mempertegas hasil- hasil Brahmagupta, dan bahkan menyatakan bahwa “sebuah bilangan dibagi oleh nol adalah tetap”. Tentu saja ini suatu kesalahan fatal. Tetapi, hal ini tetap harus sangat dihargai untuk ukuran saat itu.Ide-ide brilian dari matematikawan India selanjutnya dipelajari oleh matematikawan Muslim dan Arab. Hal ini terjadi pada tahap-tahap awal ketika matematikawan Al-Khawarizmi meneliti sistem perhitungan Hindu (India) yang menggambarkan sistem nilai tempat dari bilangan yang melibatkan bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.Al-Khawarizmi adalah yang pertama kali memperkenalkan penggunaan bilangan nol sebagai nilai tempat dalam basis sepuluh. Sistem ini disebut sebagai sistem bilangan desimal.Zaman KegelapanSebenarnya stagnasi ilmu pengetahuan tidak pernah terjadi, yang terjadi adalah berpindahnya pusat-pusat ilmu pengetahuan. Sejarah mencatat bahwa setelah Yunani runtuh, muncul era baru, yaitu era kejayaan Islam di tanah Arab. Hal ini berakibat bahwa perkembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan berpusat dan didominasi oleh umat Islam-Arab. Yang dimaksud dengan Arab di sini meliputi wilayah Timur Tengah, Turki, Afrika utara, daerah perbatasan Cina, dan sebagian dari Spanyol, sesuai dengan wilayah kekuasaan kekhalifahan Islam pada saat itu.Khalifah Harun Al-Rashid, khalifah kelima pada masa dinasti Abassiyah, sangat memerhatikan perkembangan ilmu pengetahuan. Pada masa kekhalifahannya, yang dimulai pada sekitar tahun 786, terjadi proses penerjemahan besar-besaran naskah-naskah matematika (juga ilmu pengetahuan lainnya) bangsa Yunani kuno ke dalam bahasa Arab. Bahkan khalifah berikutnya, yaitu khalifah Al-Ma’mun lebih besar lagi perhatiannya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Pada masa kekhalifahannya di Bagdad didirikan Dewan Kearifan, yang menjadi pusat penelitian dan penerjemahan naskah Yunani.Beasiswa disediakan bagi para penerjemah dan umumnya mereka bukan hanya ahli bahasa, tetapi juga merupakan ilmuwan yang ahli dalam matematika. Misalnya Al-Hajjaj menerjemahkan naskah Elements (berisi kumpulan pengetahuan matematika) yang ditulis Euclid. Beberapa penerjemah lainnya misalnya Al-Kindi, Banu Musa bersaudara, dan Hunayn Ibnu Ishaq.Seperti yang banyak dikemukakan ahli sejarah matematika, terutama yang ditulis oleh orang Barat, kontribusi Muslim bagi perkembangan matematika adalah terbatas pada aktivitas penerjemahan naskah Yunani kuno ke dalam bahasa Arab. Banyak ahli sejarah matematika yang tidak menampilkan tentang sumbangan besar Muslim terhadap perkembangan matematika, baik karena sengaja atau ketidaktahuannya.Namun tidak sedikit pula ahli sejarah matematika dari Barat yang lebih objektif dalam mengemukakan fakta-fakta yang sebenarnya terjadi. Dalam satu sumber yang ditulis oleh J. J. O’Connor dan E. F. Robertson dikatakan bahwa dunia barat sebenarnya telah banyak berutang pada para ilmuwan/matematikawan Muslim. Lebih lanjut bahwa perkembangan yang sangat pesat dalam matematika pada abad ke-16 hingga abad ke-18 di dunia barat, sebenarnya telah dimulai oleh para matematikawan Muslim berabad-abad sebelumnya.Kontribusi matematikawan MuslimSalah seorang matematikawan brilian pada masa permulaan adalah Al- Khawarizmi. Selain kontribusinya seperti yang telah dikemukakan, Al- Khawarizmi dikenal pula sebagai pionir dalam bidang aljabar. Penelitian-peneliti an Al-Khawarizmi adalah suatu revolusi besar dalam dunia matematika, yang menghubungkan konsep-konsep geometri dari matematika Yunani kuno ke dalam konsep baru. Penelitian-peneliti an Al- Khawarizmi menghasilkan sebuah teori gabungan yang memungkinkan bilangan rasional/irasional, besaran-besaran geometri diperlakukan sebagai “objek-objek aljabar”.Generasi penerus Al-Khawarizmi, misalnya Al-Mahani (lahir tahun 820), Abu Kamil (lahir tahun 850) memusatkan penelitian pada aplikasi- aplikasi sistematis dari aljabar. Misalnya aplikasi aritmetika ke aljabar dan sebaliknya, aljabar terhadap trigonometri dan sebaliknya, aljabar terhadap teori bilangan, aljabar terhadap geometri dan sebaliknya. Penelitian-peneliti an ini mendasari penciptaan aljabar polinom, analisis kombinatorik, analisis numerik, solusi numerik dari persamaan, teori bilangan, dan konstruksi geometri dari persamaan.Al-Karaji (lahir tahun 953) diyakini sebagai orang pertama yang secara menyeluruh memisahkan pengaruh operasi geometri dalam aljabar. Al-Karaji mendefinisikan monomial x, x2, x3,…dan 1/x, 1/x2, 1/x3,…dan memberikan aturan-aturan untuk perkalian dari dua suku darinya. Selain itu, ia juga berhasil menemukan teorema binomial untuk pangkat bilangan bulat. Selanjutnya untuk memajukan matematika, ia mendirikan sekolah aljabar. Generasi penerusnya (200 tahun kemudian), yaitu Al- Samawal adalah orang pertama yang membahas topik baru dalam aljabar. Menurutnya bahwa mengoperasikan sesuatu yang tidak diketahui (variabel) adalah sama saja dengan mengoperasikan sesuatu yang diketahui. Matematikawan Muslim lainnya adalah Omar Khayyam yang lahir sekitar tahun 1048. Dia berjasa besar melalui penelitiannya, memberikan klasifikasi lengkap dari persamaan pangkat tiga melalui penyelesaian geometri dengan menggunakan konsep pemotongan kerucut. Dia juga memberikan sebuah konjektur (dugaan) tentang deskripsi lengkap dari penyelesaian aljabar dari persamaan-persamaan pangkat tiga.Matematikawan berikutnya adalah Sharaf al-Din al-Tusi yang lahir tahun 1135. Dia mengikuti Omar Khayyam dalam mengaplikasikan aljabar pada geometri, yang pada akhirnya menjadi permulaan bagi cabang algebraic geometry.Di luar bidang aljabar, matematikawan Muslim juga mempunyai andil. Salah seorang dari Banu Musa bersaudara, yaitu Thabit Ibnu Qurra (lahir tahun 836), mempunyai kontribusi yang banyak bagi matematika. Salah satunya adalah dalam teori bilangan, yaitu penemuan pasangan bilangan yang mempunyai sifat unik; dua bilangan yang masing- masingnya adalah jumlah dari pembagi sejati bilangan lainnya dan disebut pasangan bilangan bersahabat (amicable number). Teorema Thabit Ibnu Qura ini kemudian dikembangkan oleh Al-Baghdadi (lahir tahun 980).Berikutnya adalah Abu Ali Hasan Ibnu Al-Haytam (lahir tahun 965 di Basrah Irak), yang oleh masyarakat Barat dikenal dengan nama Alhazen. Al-Haytam adalah orang pertama yang mengklasifikasikan semua bilangan sempurna yang genap, yaitu bilangan yang merupakan jumlah dari pembagi-pembagi sejatinya, seperti yang berbentuk 2k-1(2k-1) di mana 2k-1 adalah bilangan prima. Selanjutnya Al-Haytam membuktikan bahwa bila p adalah bilangan prima, 1+(p-1)! habis dibagi oleh p.Sayangnya, jauh di kemudian hari, hasil ini dikenal sebagai Teorema Wilson, bukan Teorema Al-Haytam. Teorema ini disebut Teorema Wilson setelah Warring pada tahun 1770 menyatakan bahwa John Wilson telah mengumumkan hasil ini. Selain dalam bidang matematika, Al-Haytam juga dikenal baik dalam dunia fisika, yang mempelajari mekanika pergerakan dari suatu benda. Dia adalah orang pertama yang menyatakan bahwa jika suatu benda bergerak, akan bergerak terus menerus kecuali ada gaya luar yang memengaruhinya. Ini tidak lain adalah hukum gerak pertama, yang umumnya dikenal sebagai hukum Newton pertama. Selain itu, Al- Haytam memberikan andil yang sangat besar bagi perkembangan teori dan praktik optik. Al-Farisi (lahir tahun 1260) memberikan metode pembuktian yang baru untuk teorema Thabit Ibnu Qurra. Dia memperkenalkan ide baru berkenaan faktorisasi dan metode kombinatorik.Matematikawan lainnya adalah Al-Kashi (lahir tahun 1380) yang memberikan kontribusi besar bagi perkembangan teori pecahan desimal. Teori ini mempunyai kaitan yang sangat erat dengan teori bilangan riil dan sejarah penemuan bilangan (pi). Selanjutnya ia mengembangkan algoritma penghitungan akar pangkat n. Metode ini beberapa abad kemudian dikembangkan oleh matematikawan barat Ruffini dan Horner.Bidang astronomiMasalah-masalah astronomi, penentuan waktu, dan masalah geografi merupakan motivasi lain bagi matematikawan Muslim untuk melakukan penelitian. Misalnya saja Ibrahim Ibnu Sinan (lahir sekitar tahun 910- an) dan kakeknya Thabit Ibnu Qurra, mempelajari kurva-kurva yang diperlukan dalam mengonstruksi jam matahari. Abul-Wafa (lahir tahun 940-an) dan Abu Nasr Mansur (lahir tahun 970-an) mengaplikasikan geometri bola terhadap astronomi dan menggunakan rumus-rumus yang melibatkan sinus dan tangen. Kemudian Al-Biruni (lahir tahun 973) menggunakan rumus sinus baik dalam astronomi maupun dalam perhitungan garis bujur dan lintang dari kota-kota. Dalam kasus ini, Al-Biruni melakukan penelitian yang sangat gencar dalam proyeksi dari bola pada bidang.Thabit Ibnu Qurra juga mempunyai kontribusi bagi teori dan observasi dalam astronomi. Al-Batanni (lahir tahun 850) membuat observasi yang akurat yang memungkinkannya untuk memperbaiki data-data dari Ptolemy tentang bulan dan matahari. Nadir al-Din al-Tusi (lahir tahun 1201), berdasarkan astronomi teoritisnya dalam pekerjaan Ptolemy, membuat pengembangan yang sangat signifikan dalam model sistem planet.Pembuatan tabel-tabel fungsi trigonometri adalah bagian dari pekerjaan para matematikawan Muslim dalam penelitian bidang astronomi, seperti yang dilakukan oleh Ulugh Beg (lahir tahun 1393) dan. Konstruksi alat-alat astronomi juga tak lepas dari pengaruh para matematikawan Muslim.Uraian di atas tidaklah cukup mengulas secara menyeluruh karya-karya matematikawan Muslim. Masih banyak yang belum tercakup, dan belum terungkap. Belum tercakup dan belum terungkapnya semata-mata karena kurangnya sumber yang mengisahkan mereka. Dengan demikian, pantas bagi kita untuk mengatakan bahwa matematikawan Muslim adalah pahlawan- pahlawan matematika yang terlupakan. Atau, memang sengaja dilupakan.<br /><br /><a href="http://slemgaul.wordpress.com/">http://slemgaul.wordpress.com</a>RIJWAhttp://www.blogger.com/profile/11892328149268658583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2277315603890374547.post-54269674261395847112009-05-06T03:54:00.000-07:002009-05-06T03:56:09.511-07:00Cara Mengajar Matematika, Bagaimana?<span class="jump"></span>Oleh: <a href="http://mathematicse.wordpress.com/about/">Al Jupri</a> <p align="justify">Bagaimana <em>sih</em> cara mengajar matematika itu? Bila pertanyaan ini diajukan ke <a href="http://mathematicse.wordpress.com/2007/03/14/menjadi-guru-matematika-impian-bagaimana/">guru matematika</a>, tentunya akan dapat jawaban berdasarkan pengalamannya. Bila pertanyaan ini diajukan pada guru, yang bukan guru matematika, kemungkinan besar masih dapat jawaban juga berdasarkan pengalamannya mengajar bidang lain (ia akan mereka-reka, menganalogikan cara mengajarnya pada cara mengajar matematika). Namun, bila pertanyaan ini diajukan ke sembarang orang yang bukan guru, apa jawabannya? Tentunya mereka juga bisa menjawab berdasarkan pengalamannya ketika menjadi siswa di sekolah. Pertanyaan ini hampir mustahil bisa dijawab oleh orang yang sama sekali tak pernah sekolah atau mengenyam pendidikan, mereka ini hampir dipastikan tak kenal dengan “mahluk” yang namanya matematika.</p> <p align="justify">Baiklah, bila pertanyaan itu diajukan ke saya. Apa jawaban saya?<span id="more-63"></span> Sebentar, sebelum saya jawab, saya akan menjawab pertanyaan ini dengan memposisikan diri sebagai: (1) siswa yang pernah belajar matematika, ini bagian yang akan paling sering saya gunakan untuk menjawab karena saya pernah belajar matematika sejak SD; dan (2) guru, yang pernah belajar mengajar matematika.</p> <p align="justify">Jawaban saya itu begini. Hingga saat ini, kata beberapa literature dan para ahli, tak ada cara terampuh yang dapat digunakan untuk mengajar matematika secara efektif. Cara apapun yang digunakan ada kelebihan dan ada kelemahannya. Yang saya maksud “cara mengajar” di sini bisa meliputi metoda/teknik mengajar atau pun pendekatan mengajar (lebih tepatnnya pembelajaran). Apa itu saja jawaban saya terhadap pertanyaan tersebut?</p> <p align="justify">Yang saya pahami, orang bertanya tentang cara mengajar itu, artinya bagaimana <em>sih</em> sebenarnya agar tujuan pembelajaran matematika itu tercapai? Tujuan pembelajaran matematika yang saya maksud, ada dua hal. Tujuan jangka pendek, disebut juga tujuan materil dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek pembelajaran matematika, sederhananya, adalah bahwa, siswa diaharapkan dapat memahami materi matematika yang dipelajarinya dan dapat menggunakannya pada pelajaran lain atau pada kehidupan (praktis) nyata dan bekal untuk jenjang pendidikan selanjutnya. Sedangkan tujuan jangka panjang pembelajaran matematika, sederhananya, adalah bahwa siswa itu dapat mengambil “nilai-nilai matematika” dan mengaplikasikannya untuk kehidupan. Nilai-nilai matematika yang saya maksud meliputi: penalaran, kedisiplinan = ketaat-azas-an, kejujuran, kebertanggungjawaban, kesetiakawanan, keimananan, dsb.</p> <p align="justify">Setidaknya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tujuan pembelajaran matematika itu dapat tercapai.</p> <p align="justify"><strong>Pertama</strong>: Gurunya itu sendiri bagaimana?</p> <p align="justify">Apakah sang guru/pengajar, yang akan mengajarkan matematika itu, kompeten, layak, sesuai keahliannya? Seorang guru/pengajar matematika dikatakan kompeten bukan hanya teruji dari kemampuannya saja dalam menguasai materi. Tapi juga apakah ia mampu menyampaikan materi itu pada orang lain, siswa? Syarat minimal seseorang (guru, pengajar) bisa menyampaikan materi yaitu, bisa bicara di depan siswa untuk menyampaikan apa yang dipahaminya. Banyak yang mengerti dan paham tentang matematika, namun sukar untuk bisa menyampaikannya ke orang lain. Hal ini pernah saya saksikan sendiri ketika jadi siswa. Tapi, saya percaya, pada guru yang mampu menyampaikan materi matematika dengan baik, pemahamannya saya fikir baik juga.</p> <p align="justify">Dengan demikian, penguasaan materi dan kemampuan menyampaikannya (ke orang lain) adalah syarat perlu untuk mampu mencapai tujuan pembelajaran matematika, tapi ingat ini belum cukup. Belum cukup menjamin bahwa tujuan pembelajaran matematika itu akan tercapai.</p> <p align="justify">Seorang guru/pengajar yang pemahaman materinya dan penyampainnya bagus pun masih perlu belajar, memperkaya diri dengan banyak membaca, tak berpuas diri dengan kemampuan yang sudah dimiliki, dan tentunya perlu melakukan persiapan sebelum pembelajaran. Sehebat apapun seorang guru, bila mengajarnya tidak dipersiapkan, saya pesimis tujuan pembelajaran itu akan tercapai. Bagaimana dengan yang sudah berpengalaman? Ya, tanpa kecuali.</p> <p align="justify"><strong>Kedua</strong>: Siswanya itu bagaimana?</p> <p align="justify">Yang perlu diperhatikan oleh seorang guru/pengajar, yang akan mengajar matematika, adalah bahwa: siswa yang belajar matematika itu kemampuannya beragam. Ada yang cepat menangkap pelajaran, ada yang biasa saja, dan ada yang kurang cepat. Mereka semua, pastinya ingin bisa matematika yang mereka pelajari.</p> <p align="justify">Oleh karena itu, kita, selaku guru yang mengajar, tak boleh menganggap kemampuan mereka sama dengan kemampuan kita. Maksudnya, jangan menganggap pemahaman mereka, pada saat kita mengajar mereka, sama dengan pemahaman kita yang sudah belajar sebelumnya. Kebanyakan dari mereka (siswa) perlu waktu yang relatif lebih lama dibanding kita yang sudah belajar, yang sudah mengenal materi sebelumnya, yang sudah pengalaman sebelumnya, yang sudah mahir sebelumnya, dan yang sudah pandai sebelumnya. Jadinya, bila menerangkan, jangan terlalu cepat pun jangan terlalu lamban. Ini juga bukan berarti menganggap remeh kemampuan siswa. Seringkali yang terjadi, guru menerangkan dengan tempo yang sangat cepat, sesuai kecepatannya dalam memahami materi, kurang memperhatikan apakah siswanya dapat mengikutinya atau tidak. Guru menerangkan seenaknya saja. Tindakan seperti ini, kemungkinan besar hanya bisa diikuti oleh sebagian kecil siswa saja, hanya yang pandai saja. Sedangkan sebagian besar siswa lain (saya perkirakan sekitar 90 %), akan merasa terseret-seret, tak sanggup mengejar kecepatan guru dalam menerangkan.</p> <p align="justify">Mungkin penjelasan ini sulit dipahami oleh mereka (guru/pengajar atau siapapun) yang (sangat) pandai matematika, yang belum pernah merasa kesulitan dalam belajar matematika. Bagi orang-orang semacam ini, mereka selalu menganggap bahwa pemahaman siswa yang diajarnya sama dengan dirinya yang sudah pandai itu. Biasanya, bila mereka berhadapan dengan siswa yang kurang cepat dalam belajar, akan menganggap “bodoh” ke siswanya. Ungkapan-ungkapan semacam mengumpat dan mencela ke siswanya, seringkali sulit terhindari. Misalkan ada siswa SMA yang tak bisa menentukan nilai <em>x</em> yang memenuhi persamaan “<em>x </em>+ 1 = 3″. Guru yang termasuk golongan ini, kemungkiann besar akan berkata “Masa <em>sih gitu</em> aja <em>engga</em> bisa?” “<em>Ngerjain</em> soal yang <em>dasar</em> begitu <em>aja engg</em>a bisa, kenapa kamu bisa lulus SMP?”, “<em>Cape deeeeeh</em>“, dsb. Tapi, bagi saya, kata-kata semacam ini bukanlah kata-kata yang pantas keluar dari seseeorang yang dinamakan guru (pendidik)/pengajar. Guru/pengajar semacam ini tak dapat memposisikan dirinya pada diri siswa yang diajarnya, pada siswa yang ingin belajar, pada siswa yang ingin mengerti dengan apa yang dipelajarinya. Ia “membunuh” siswanya secara perlahan.</p> <p align="justify">Kesal, kecewa, jengkel terhadap siswa kita yang <em>engga ngerti-ngerti</em> itu biasa, manusiawai. Nah, di sinilah letak diperlukannya jiwa kesabaran, ketabahan, rasa kasih sayang dan empati pada siswa kita yang sedang belajar. Ingat, mereka juga manusia yang perlu diperlakukan secara manusiawi, perlu dihargai. Bagaimanapun kemampuan mereka.</p> <p align="justify">Oleh karena itu saya mengajak pada bapak dan ibu guru atau siapapun pengajar matematika untuk memposisikan diri kita pada posisi siswa. Bayangkan bila Anda tak mengerti akan sesuatu, padahal Anda ingin sekali mendapat penjelasan yang sejelas-jelasnya tentang sesuatu itu, karena Anda ingin bisa. Bayangkan pula, bagaimana perasaan Anda, bila yang menjelaskannya sangat cepat, kurang memperhatikan Anda, tak mempedulikan Anda bisa mengerti atau tidak. Pastinya, sakit rasanya, pedih hati Anda dibuatnya, saya (insya Allah) jamin Anda pasti merasa sengsara, Anda akan merasakan yang namanya penderitaan batin. Rasanya, tak bisa dibayangkan, sengsara seumur-umur. Anda akan merasa bodoh, minder, takut, dan sebagainya. Nah, siswa juga SAMA seperti Anda yang butuh mengerti sesuatu (dalam hal ini Matematika).</p> <p align="justify">Oh iya, banyak juga guru yang hanya memperhatikan siswa-siswanya yang pandai saja. Siswa yang pandai dijadikan tolak ukur apakah yang ia sampaikan itu dapat diikuti atau tidak. Guru semacam ini asyik menjelaskan, asyik menyampaikan materi. Untuk mengecek apakah siswanya mengerti atau tidak, ia hanya mengecek pada siswa yang pandai saja. Akibatnya, banyak siswa lain tak dapat mengikuti pembelajaran, siswa lain tak mengerti materi yang mereka pelajari.</p> <p align="justify">Dengan memperhatikan hal ini, seharusnya kita, selaku guru introspeksi diri, apakah kita sudah bener <em>ngajar</em>nya atau belum? Sudah memperhatikan kondisi dan kemampuan siswa atau belum? Jangan-jangan, banyaknya siswa yang tak mengerti itu gara-gara kita tak memperhatikan mereka, kurang peka terhadap mereka, gara-gara kita masa bodoh apakah mereka mengerti atau tidak, yang penting kita sudah mengajar saja, <em>sebodo amat</em> mereka mau mengerti atau tidak, dan sebagainya.</p> <p align="justify"><strong>Ketiga: </strong>Sarana dan prasarana pembelajarannya bagaimana?</p> <p align="justify">Hal ini pun sedikit banyaknya berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pembelajaran. Yang saya maksud sarana dan prasaran di sini bisa meliputi: kelayakan tempat belajar (ruang kelas, ada-tidaknya laboratorium, dsb), ketersediaan alat-alat belajar (papan tulis, buku text, dsb), ketersediaannya media pembelajaran, dlsb.</p> <p align="justify">Yang <strong>keempat</strong>, apa ya? (Silakan ditambahi sendiri! Tulisan ini masih dalam proses pemikiran, jadinya kapan saja bisa saya perbaharui).</p> <p align="justify"><em>Lho</em>, cara mengajarnya bagaimana <em>sih</em> sebenarnya? Kok dari tadi belum diperjelas?</p> <p align="justify">Sekali lagi saya tegaskan, berdasarkan literature dan pendapat para ahli, tak ada cara mengajar matematika terbaik/terampuh? Dengan demikian, sederhanyanya begini saja dulu, lakukan saja cara mengajar yang selama ini sudah bisa Anda lakukan! Namun perhatikan dan pertimbangkan beberapa hal yang sudah dituliskan di atas, silakan kalau perlu lengkapi dengan hal-hal yang luput dari perhatian saya. Silakan Anda pakai metode apapun, misalnya ceramah (toh ini yang paling banyak dipakai dan digemari guru-guru matematika di Indonesia, bahkan juga di dunia mungkin?), silakan juga metode-metode lama atau terbaru lainnya. Semua metode ataupun pendekatan pembelajaran, masing-masing punya keistimewaan. Metode atau pendekatan apapun yang Anda pakai, bila dioptimalkan, niscaya tujuan pembelajaran matematika yang diidam-idamkan itu, insya Allah, dapat dicapai.</p> <p align="justify">Pada kesempatan lain (di artikel lain mungkin), insya Allah saya akan tuliskan bagaimana cara mengajar matematika dengan menggunakan metode atau pendekatan tertentu. Yang sedang saya pelajari sekarang, insya Allah hingga satu setengah tahun kedepan, adalah tentang pendekatan RME (<em>Realistic Matematics Education</em>).</p> <p align="justify">Wahai pembaca sekalian, menurut Anda bagaimana?</p>RIJWAhttp://www.blogger.com/profile/11892328149268658583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2277315603890374547.post-79858763378092041892009-04-10T02:47:00.000-07:002009-04-10T03:00:22.215-07:00Lomba Keberhasilan Guru 2009<div align="center"><br /><strong>Lomba Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran<br />Tingkat Nasional Tahun 2009</strong></div><div align="center"><strong><br /> </div></strong><p> Departemen Pendidikan Nasional berusaha secara kontinyu meningkatkan<br />kemampuan profesional guru dalam pembelajaran. Salah satu kegiatannya<br />adalah menyelenggarakan "Lomba Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran<br />Tingkat Nasional ". Keberhasilan guru dalam pembelajaran tercermin dari hasil<br />penelitian, penelitian tindakan kelas, kajian, atau evaluasi dalam perencanaan,<br />pelaksanaan, dan penilaian proses dan hasil pembelajaran.</p><p><br />A. TEMA<br />Tema lomba adalah "<em>Melalui Lomba Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran<br />Kita Tingkatkan Profesionalitas Guru sebagai Agen Pembelajaran yang Kreatif<br />dan Inovatif</em> ".</p><p><br />B. TUJUAN<br />1. Memotivasi guru untuk lebih berkreasi dan berinovasi dalam merencanakan, melaksanakan, serta menilai proses dan hasil pembelajaran.<br />2. Mendorong guru untuk selalu meningkatkan kemampuan meneliti, mengkaji, mengevaluasi, mengembangkan kreativitas, dan inovasi untuk menghasilkan pembelajaran yang bermutu.<br />3. Menanamkan budaya, minat, bakat dan kebiasaan untuk pengembangan hasil kegiatan pengembangan profesi baik lisan maupun tulisan secara baik dan benar.<br />4. Menyebarluaskan berbagai pengalaman guru yang berhasil meningkatkan mutu pembelajaran, sehingga dapat dimanfaatkan dan dijadikan referensi bagi guru lainnya.</p><p><br />C. LINGKUP LOMBA<br />Sesuai dengan proses seleksi di atas, karya lomba peserta harus mengacu kepada hal-hal sebagai berikut:<br />1. Materi<br />Strategi pembelajaran untuk beberapa mata pelajaran pada satuan pendidikan:<br />a. SD untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, Matematika, dan IPS.<br />1<br />Lomba Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran<br />Tingkat Nasional Tahun 2009<br />Departemen Pendidikan Nasional berusaha secara kontinyu meningkatkan<br />kemampuan profesional guru dalam pembelajaran. Salah satu kegiatannya<br />adalah menyelenggarakan "Lomba Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran<br />Tingkat Nasional ". Keberhasilan guru dalam pembelajaran tercermin dari hasil<br />penelitian, penelitian tindakan kelas, kajian, atau evaluasi dalam perencanaan,<br />pelaksanaan, dan penilaian proses dan hasil pembelajaran.<br />A. TEMA<br />Tema lomba adalah "Melalui Lomba Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran<br />Kita Tingkatkan Profesionalitas Guru sebagai Agen Pembelajaran yang Kreatif<br />dan Inovatif ".<br />B. TUJUAN<br />1. Memotivasi guru untuk lebih berkreasi dan berinovasi dalam<br />merencanakan, melaksanakan, serta menilai proses dan hasil<br />pembelajaran.<br />2. Mendorong guru untuk selalu meningkatkan kemampuan meneliti,<br />mengkaji, mengevaluasi, mengembangkan kreativitas, dan inovasi untuk<br />menghasilkan pembelajaran yang bermutu.<br />3. Menanamkan budaya, minat, bakat dan kebiasaan untuk pengembangan<br />hasil kegiatan pengembangan profesi baik lisan maupun tulisan secara baik<br />dan benar.<br />4. Menyebarluaskan berbagai pengalaman guru yang berhasil meningkatkan<br />mutu pembelajaran, sehingga dapat dimanfaatkan dan dijadikan referensi<br />bagi guru lainnya.<br />C. LINGKUP LOMBA<br />Sesuai dengan proses seleksi di atas, karya lomba peserta harus mengacu<br />kepada hal-hal sebagai berikut:<br />1. Materi<br />Strategi pembelajaran untuk beberapa mata pelajaran pada satuan pendidikan:<br />a. SD untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, Matematika, dan IPS. </p><p> b. SMP untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, Matematika, dan IPS.<br />c. SMA untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Fisika, Kimia, Biologi, matematika, Geografi, Sejarah, Ekonomi/Akuntansi, dan Sosiologi/Antropologi.<br />2. Isi<br />a. Kegiatan penelitian, penelitian tindakan kelas, kajian, atau evaluasi yang dilakukan oleh guru dan terbukti berhasil meningkatkan proses dan/atau hasil pembelajaran.<br />b. Upaya nyata guru dan terbukti berhasil dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses dan hasil pembelajaran.</p><p><br />D. ASPEK YANG DINILAI<br />a. Keaslian atau orisinilitas naskah lomba yang dibuat oleh guru yang bersangkutan, bukan jiplakan karya orang lain.<br />b. Bersifat inovatif, spesifik dan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, latar belakang siswa serta situasi/kondisi tempat guru bertugas.<br />c. Naskah ditulis sesuai dengan kerangka penulisan hasil laporan penelitian, kajian, atau evaluasi.<br />d. Hasil Pembelajaran atau kebermanfaatannya dalam meningkatkan mutu pendidikan.</p><p><br />E. PERSYARATAN PENULISAN NASKAH LOMBA<br />1. Lomba bersifat perseorangan.<br />2. Naskah lomba berupa hasil penelitian, penelitian tindakan kelas, kajian, atau evaluasi yang dilakukan dan disusun secara ilmiah.<br />3. Peserta lomba hanya diperbolehkan mengirimkan satu naskah lomba yang sesuai dengan bidang tugas yang menjadi tanggungjawabnya (bila mengirimkan lebih dari satu naskah lomba dinyatakan gugur).<br />4. Surat pernyataan penulis, bahwa naskah lomba tersebut asli hasil karya sendiri, bukan jiplakan, dan belum pernah dinilai pada lomba sejenis, baik di dalam maupun di luar Departemen Pendidikan Nasional yang diketahui oleh kepala sekolah.<br />5. Jumlah halaman sekurang-kurangnya 25 (dua puluh lima) halaman kertas<br />berukuran A4, tidak termasuk bagian awal dan lampiran-lampiran.<br />6. Diketik 2 (dua) spasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia atau bahasa Inggris yang baik dan benar.<br />7. Naskah lomba dijilid dan diberi sampul dengan ketentuan:<br />a. Warna merah untuk guru SD;<br />b. Warna biru untuk guru SMP;<br />c. Warna abu-abu muda untuk guru SMA; </p><ul><li><br />F. KERANGKA ISI<br />1. Bagian awal<br />1) Halaman judul<br />a) Judul singkat, jelas, relevan dengan isi tulisan, dan diketik dengan huruf kapital.<br />b) Nama penulis.<br />c) Kedudukan guru yang menyatakan keberadaan guru pada satuan pendidikan SD/SMP/SMA dan mata pelajaran yang menjadi bidang tugasnya.<br />d) Tanggal penulisan.<br />2) Halaman pengesahan/persetujuan kepala sekolah<br />Lembaran tersebut menyatakan pengesahan atau persetujuan kepala<br />sekolah dengan bukti tanda tangan, nama, NIP/NIGB/NIY (kalau ada)<br />dan stempel sekolah yang bersangkutan.<br />3) Kata Pengantar<br />4) Daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran bila ada<br />5) Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris antara 200 – 300 kata<br />2. Bagian inti pembahasan<br /> 1) Pendahuluan<br /> Pendahuluan berisi atau mengungkapkan antara lain hal-hal sebagai berikut :<br /> a) Latar belakang<br /> o Menggambarkan bahwa topik atau fokus permasalahan menarik dan relevan dengan upaya peningkatan mutu pembelajaran<br /> o Menunjukkan bahwa topik atau fokus permasalahan tersebut bersifat spesifik, asli, dan belum pernah disajikan secara tertulis sebagai karya lomba keberhasilan pembelajaran<br />b) Rumusan masalah atau pertanyaan penelitian, kajian, atau evaluasi yang menggambarkan ruang lingkup atau pembatasan kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan topik atau fokus permasalahan.<br />c) Tujuan dan manfaat penelitian, kajian, atau evaluasi yang dilakukan. Rumuskan secara rinci tujuan dan manfaat kegiatan penelitian, kajian, atau evaluasi yang dilakukan.<br />d) Definisi konsep, definisi operasional, dan/atau kajian teoritis yang relevan.<br />2) Metodologi penelitian atau prosedur pembelajaran.<br />a) Metode penelitian atau prosedur pembelajaran. Jelaskan secara rinci prosedur penelitian, penelitian tindakan kelas, kajian, atau evaluasi pembelajaran/bimbingan yang dilakukan.<br />b) Subjek penelitian, kajian, atau evaluasi. Jelaskan secara rinci pada kelas berapa kegiatan pembelajaran/bimbingan dilakukan, berapa banyak dan bagaimana karakteristik siswanya.<br />c) Teknik pengumpulan data. Jelaskan teknik pengumpulan data, seperti dengan tes, observasi, data sekunder, dan sebagainya.<br />d) Validasi instrumen penelitian, kajian, atau evaluasi. Jelaskan bagaimana instrumen itu divalidasi, seperti uji validitas, validasi sejawat, atau menggunakan instrumen yang terstandar.<br />e) Teknik analisis data. Jelaskan teknik analisis data, baik kuantitatif maupun kualitatif.<br />3) Laporan hasil penelitian atau kegiatan pembelajaran<br />a) Hasil penelitian atau kegiatan pembelajaran.<br />b) Analisis hasil penelitian atau kegiatan pembelajaran.<br />4) Kesimpulan dan saran-saran<br />a) Kesimpulan utama yang dapat diambil dari kegiatan pembelajaran.<br />b) Saran-saran yang ditujukan baik kepada teman sejawat, pengelola pendidikan atau berbagai pihak lain yang relevan.</li></ul><p>3. Bagian Akhir<br />1) Daftar pustaka<br />2) Lampiran data-data yang diperlukan untuk menunjang kebenaran laporan kegiatan, misalnya: data hasil belajar, instrumen pengukuran yang digunakan program pembelajaran dan lain-lain.<br />3) Setiap naskah lomba supaya dilampiri biodata peserta yang disahkan oleh kepala sekolah (contoh terlampir).</p><p><br />G. PERSYARATAN PESERTA<br />1. Peserta lomba adalah,<br />a. Guru kelas pada Sekolah Dasar (SD) untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, Matematika, dan IPS.<br />b. Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, Matematika, dan IPS pada Sekolah Menengah Pertama (SMP).<br />c. Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Fisika, Kimia, Biologi, Matematika, Geografi, Sejarah, Ekonomi/Akuntansi dan Sosiologi/Antropologi pada Sekolah Menengah Atas (SMA).<br />2. Masih aktif mengajar pada sekolah negeri atau sekolah swasta di bawah pembinaan Departemen Pendidikan Nasional, baik sebagai guru PNS maupun guru bukan PNS.<br />3. Mempunyai masa kerja sebagai guru sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun dibuktikan dengan SK pengangkatan/penugasan pertama sebagai guru.<br />4. Bagi yang pernah 2 (dua) kali menjadi pemenang Lomba Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran Tingkat Nasional baik Pemenang I, Pemenang II, maupun Pemenang III dapat mengikuti kembali lomba ini setelah 5 (lima) tahun atau lebih dihitung dari kemenangannya yang terakhir.</p><p><br />H. WAKTU PELAKSANAAN<br />1. Penerimaan naskah lomba dimulai sejak tanggal 1 April 2009 dan paling lambat tanggal 31 Agustus 2009 (cap pos).<br />2. Naskah lomba asli sebanyak 1 (satu) eksemplar dikirim kepada:<br />"Panitia Lomba Keberhasilan Guru Dalam Pembelajaran Tingkat Nasional "<br />Direktorat Profesi Pendidik<br />Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan<br />Departemen Pendidikan Nasional<br />Gedung D Lantai 14 Jl. Jenderal Sudirman Pintu I Senayan, Jakarta Pusat<br />Telp/Fax. (021) 57974123</p><p><br />I. PENGHARGAAN BAGI PEMENANG<br />Bagi pemenang lomba disediakan hadiah berupa uang dengan total nilai<br />sebesar Rp. 800.000.000,- (Delapan ratus juta rupiah) dan piagam dari Menteri Pendidikan Nasional.<br />J. KETENTUAN LAIN<br />1. Pada pojok kiri atas sampul pengiriman ditulis "GURU SEBAGAI PEMERSATU BANGSA ".<br />2. Finalis Lomba akan dipanggil ke Jakarta untuk mengikuti seleksi penentuan pemenang lomba tingkat nasional pada bulan November 2009. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional tahun 2009.<br />3. Naskah yang masuk menjadi milik Panitia dan hak penerbitan naskah berada pada Direktorat Profesi Pendidik, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Departemen Pendidikan Nasional.</p><p align="center"><br />K. BIODATA<br /><strong>BIODATA PESERTA LOMBA<br />KEBERHASILAN GURU DALAM PEMBELAJARAN<br />TINGKAT NASIONAL TAHUN 2009</strong></p><strong><p align="justify"><br /></strong>1 Nama<br />2 NIP/NIGB/NIY *)<br />3 Jabatan<br />4 Pangkat/gol. Ruang<br />5 Tempat dan tanggal lahir<br />6 Jenis kelamin<br />7 Agama<br />8 Mata Pelajaran<br />yang diajarkan<br />9 Masa kerja guru **) …………t ahun ………… bulan<br />10 Judul karya tulis ilmiah<br />11 Pendidikan terakhir<br />12 Fakultas/jurusan ***)<br />13 Status perkawinan Kawin/belum kawin ****)<br />14 Sekolah a. Nama sekolah<br />b. Jalan<br />c. Kelurahan/Desa<br />d. Kecamatan<br />e. Kabupaten<br />f. Propinsi<br />g. Telepon<br />15 Alamat rumah a. Jalan<br />b. Kelurahan/Desa<br />c. Kecamatan<br />d. Kabupaten<br />e. Propinsi<br />f. Telepon<br />16 Prestasi yang dicapai /<br />diperoleh *****)<br />a. ………………………………………………………..<br />b. ………………………………………………………..<br />c. ………………………………………………………..<br />17 Lomba Keberhasilan Guru<br />yang pernah diikuti<br />Berapa kali dan juara ke berapa<br />…………...……………………………………………….<br />……………, ……………..2009<br />Mengetahui :<br />Kepala Sekolah Peserta Lomba<br />……………………….………………………<br />NIP NIP<br />*) Dapat ditulis bagi yang memiliki<br />**) SK CPNS/SK Pengangkatan menjadi guru dari yayasan dilampirkan<br />***) Kalau ada<br />****) Coret salah satu<br />*****) Dapat ditulis di kertas tersendiri<br />Catatan : pojok Kanan Atas tempelkan foto 3 x 4 cm.</p><p align="justify">Sumber: <em>sman1simobyi.wordpress.com</em></p><p align="justify"> </p>RIJWAhttp://www.blogger.com/profile/11892328149268658583noreply@blogger.com0