Postingan

Menampilkan postingan dari 2008

Matematika untuk bayi

Artikel:Matematika untuk Bayi Bahan ini cocok untuk Informasi / Pendidikan Umum bagian MATAMATIKA / MATHEMATICS.Nama & E-mail (Penulis): Nasrullah Idris Saya Konsultan di Bandung Tanggal: 17 Oktober 2003 Judul Artikel: Kiat Mengajarkan Matematika Kepada Bayi Berusia O - 1 Tahun Topik: Matematika untuk Bayi Artikel: Kiat Mengajarkan Matematika Kepada Bayi Berusia O - 1 TahunBersamaan mulai berfungsinya mata seorang bayi dengan normal, sekaligus melihat fisik sekitarnya, proses pengajaran matematika sesungguhnya sedang berlangsung. Karena apa yang dilihatnya jelas berkaitan "batasan-batasan benda", yang gilirannya pada "ukuran" dan "satuan". Kemudian diperkuat sikap bermanja sang ibu dengan memperlihatkan benda-benda ke hadapannya, sebagaimana dalam usaha membuat si bayi beraksi. Namun mengingat pamor matematika cenderung untuk konsumsi usia sekolah, sehingga apa yang dilakukan mereka itu seakan-akan tidak berkaitan dengan matematika. Akibatnya mereka t

Matematika untuk bayi

Bahan ini cocok untuk Informasi / Pendidikan Umum bagian MATAMATIKA / MATHEMATICS.Nama & E-mail (Penulis): Nasrullah Idris Saya Konsultan di Bandung Tanggal: 17 Oktober 2003 Judul Artikel: Kiat Mengajarkan Matematika Kepada Bayi Berusia O - 1 Tahun Topik: Matematika untuk Bayi Artikel: Kiat Mengajarkan Matematika Kepada Bayi Berusia O - 1 TahunBersamaan mulai berfungsinya mata seorang bayi dengan normal, sekaligus melihat fisik sekitarnya, proses pengajaran matematika sesungguhnya sedang berlangsung. Karena apa yang dilihatnya jelas berkaitan "batasan-batasan benda", yang gilirannya pada "ukuran" dan "satuan". Kemudian diperkuat sikap bermanja sang ibu dengan memperlihatkan benda-benda ke hadapannya, sebagaimana dalam usaha membuat si bayi beraksi. Namun mengingat pamor matematika cenderung untuk konsumsi usia sekolah, sehingga apa yang dilakukan mereka itu seakan-akan tidak berkaitan dengan matematika. Akibatnya mereka tidak serius, dalam arti, bila

Pendidikan Matematika Realistik

PMR: Menjadikan Pelajaran Matematika Lebih Bermakna Bagi Siswa * Sutarto Hadi ** FKIP, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin E-mail: sutarto_hadi@yahoo.com Pendahuluan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) dikembangkan berdasarkan pemikiran Hans Freudenthal yang berpendapat bahwa matematika merupakan aktivitas insani (human activities) dan harus dikaitkan dengan realitas. Berdasarkan pemikiran tersebut, PMR mempunyai ciri antara lain, bahwa dalam proses pembelajaran siswa harus diberikan kesempatan untuk menemukan kembali (to reinvent) matematika melalui bimbingan guru (Gravemeijer, 1994), dan bahwa penemuan kembali (reinvention) ide dan konsep matematika tersebut harus dimulai dari penjelajahan berbagai situasi dan persoalan “dunia riil” (de Lange, 1995). Dunia riil adalah segala sesuatu di luar matematika. Ia bisa berupa mata pelajaran lain selain matematika, atau bidang ilmu yang berbeda dengan matematika, ataupun kehidupan sehari-hari dan lingku

Hakikat Pembelajaran Behavioristik dan Pembelajaran Konstruktivistik

a. Hakikat Pembelajaran Behavioristik Thornike, salah seorang penganut paham behavioristik, menyatakan bahwa belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang sisebut stimulus (S) dengan respon ® yang diberikan atas stimulus tersebut. Pernyataan Thorndike ini didasarkan pada hasil eksperimennya di laboratorium yang menggunakan beberapa jenis hewan seperti kucing, anjing, monyet, dan ayam. Menurutnya, dari berbeagai situasi yang diberikan seekor hewan akan memberikan sejumlah respon, dan tindakan yang dapat terbentuk bergantung pada kekuatan keneksi atau ikatan-ikatan antara situasi dan respon tertentu. Kemudian ia menyimpulkan bahwa semua tingkah laku manusia baik pikiran maupun tindakan dapat dianalisis dalam bagian-bagian dari dua struktur yang sederhana, yaitu stimulus dan respon. Dengan demikian, menurut pandangan ini dasar terjadinya belajar adalah pembentukan asosiasi antara stimulus dan respon. Oleh karena itu, menurut Hudojo (1990:14) te